Mie Goreng : Hidangan Rakyat yang Tak Lekang oleh Waktu

Mie goreng: lebih dari sekadar makanan, ia adalah simbol keberagaman dan kreativitas kuliner Indonesia yang tak pernah lekang oleh waktu-Fhoto: Istimewa-
"Mie goreng itu seperti kanvas kosong. Kita bisa tambahkan apa saja sesuai tren," ujar Clara Halim, kreator konten kuliner dengan jutaan pengikut di Instagram.
Namun, di balik semua itu, mie goreng tetaplah makanan yang merakyat.
Harganya yang terjangkau membuatnya bisa dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Di warung kaki lima, sepiring mie goreng bisa dinikmati hanya dengan Rp10.000 hingga Rp15.000.
Sementara di restoran mewah, harga bisa mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu rupiah, tergantung bahan dan tempat.
Meski begitu, popularitas mie goreng juga menghadirkan tantangan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi mie goreng berlebihan, terutama mie instan, bisa berdampak pada kesehatan, karena kadar natrium dan lemak yang tinggi.
Pemerintah dan ahli gizi pun mengimbau masyarakat untuk mengonsumsinya secara bijak dan seimbang.
“Tidak ada yang salah dengan mie goreng. Namun, kita harus perhatikan porsinya, frekuensinya, dan bahan pelengkapnya,” kata Dr. Laila Putri, ahli gizi dari Universitas Indonesia.
Di sisi lain, mie goreng juga menjadi peluang ekonomi.
Banyak UMKM memanfaatkan mie goreng sebagai produk jualan utama, baik secara langsung maupun lewat layanan pesan-antar online.
Tak sedikit pula yang berhasil menembus pasar internasional.
Dari warung sederhana hingga meja restoran mewah, mie goreng tetap menjadi simbol keberagaman, kreativitas, dan kehangatan dalam setiap suapan.
Ia tak hanya menjadi santapan lezat, tapi juga cermin dari budaya dan semangat bangsa yang terus berinovasi tanpa melupakan akar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: