Sagu Lempeng : Warisan Kuliner Nusantara yang Kembali Dilirik di Tengah Tren Makanan Sehat

Sagu Lempeng : Warisan Kuliner Nusantara yang Kembali Dilirik di Tengah Tren Makanan Sehat

Di tengah tren makanan sehat dan kembali ke pangan lokal, sagu lempeng hadir sebagai pilihan yang tak hanya lezat, tapi juga sarat makna budaya. -Fhoto: Istimewa-

 

“Saya pernah menyajikan sagu lempeng dengan topping smoked salmon dan sambal matah di sebuah event kuliner di Belanda, dan pengunjung sangat antusias.

Mereka bilang, teksturnya unik dan rasanya eksotik,” ujar Yuda.

 

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun mulai mendorong promosi sagu lempeng sebagai bagian dari diplomasi kuliner.

Dengan branding "Sagu untuk Dunia", diharapkan makanan ini bisa menjadi ikon pangan lokal yang mampu bersaing secara global.

 

 

 

 

 

Sagu lempeng bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi dari kearifan lokal, ketahanan pangan, dan keberagaman budaya Indonesia.

Di tengah gempuran makanan instan dan budaya konsumsi cepat, kembalinya sagu lempeng ke meja makan masyarakat menjadi simbol bahwa makanan tradisional tak pernah usang.

Justru, ia menjadi solusi untuk masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: