Air Sungai Wal Keruh Berhari-hari, Tambang Batubara Gunung Kuripan Disorot

Pemerintah desa dan TNI- Polri sidak lokasi sungai yang tercemar.-Foto:Eko palpos-
BATURAJA, PALPOS.ID - Sungai Wal yang selama ini menjadi sumber air vital bagi warga di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mendadak berubah wajah.
Airnya kini keruh, berwarna kecokelatan, dan memicu kekhawatiran besar di tengah masyarakat.
Dalam beberapa hari terakhir, aliran sungai ini tidak kunjung jernih, bahkan saat hujan tidak turun sekalipun. Warga pun mencium dugaan pencemaran lingkungan.
Sumber dugaan itu mengarah ke satu titik, yakni aktivitas tambang batubara di Desa Gunung Kuripan, Kecamatan Pengandonan.
BACA JUGA:Pemkab OKU Salurkan Bantuan Sosial Untuk Korban Longsor
BACA JUGA:Dua Anggota DPRD OKU Diperiksa KPK RI, Termasuk Mantan Pj Bupati OKU
Kepala Desa Gunung Meraksa, Dahlan, membenarkan adanya perubahan drastis pada kondisi air sungai.
Ia menyebut, dugaan pencemaran menguat usai sidak yang melibatkan aparat TNI/Polri, pemerintah desa, dan masyarakat.
“Air Sungai Wal terlihat keruh dan kecokelatan. Kami sudah turun langsung ke lokasi bersama pihak terkait,” ujar Dahlan, Kamis 10 Juli 2025.
Dari hasil sidak, ditemukan anak sungai bernama Sungai Lempaung yang mengalir langsung ke Sungai Wal.
BACA JUGA:Kondisi Jemaah Haji Asal OKU di Jeddah Kini Mulai Membaik
BACA JUGA:Polres OKU Pasang Spanduk Imbauan Cegah Karhutla
Anak sungai inilah yang ditengarai menjadi saluran utama pencemaran akibat aktivitas tambang yang jaraknya tak jauh dari permukiman warga.
“Kami sudah menemui pihak tambang dan melihat langsung lokasi galian di Gunung Kuripan.
Dugaan kuat, dari sanalah sumbernya,” tambah Dahlan.
Situasi ini tak hanya membuat warga resah, tapi juga mengetuk perhatian legislator.
BACA JUGA:Unbara Gelar Dies Natalis ke-26 Meriah dan Penuh Manfaat
BACA JUGA:Cap Tiga Jari Dihapus, Ijazah SMP OKU Kini Lebih Simpel
Anggota DPRD OKU dari Fraksi Gerindra, Yoelandre Pratama Putra, menyatakan telah menerima laporan dari masyarakat.
“Biasanya air hanya keruh saat hujan. Tapi ini sudah berhari-hari tetap keruh, sangat meresahkan warga.
Kami akan segera tindak lanjuti ke dinas teknis dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Masalah ini pun viral di media sosial. Sebuah video beredar menunjukkan kondisi tambang dan imbauan agar warga bersabar karena pihak terkait telah mulai bergerak.
Di balik derasnya air Sungai Wal yang berubah warna, tersimpan tanda tanya besar, apakah aktivitas tambang benar-benar menjadi biang keladi pencemaran?
Yang pasti, masyarakat mendesak tindakan cepat dan tegas dari pemerintah.
Apalagi, lokasi tambang ini sempat dihentikan operasinya karena berada di kawasan resapan air, dan pernah memicu protes keras dari aktivis lingkungan.
Jika benar terbukti melanggar, warga berharap tidak hanya sekadar teguran atau imbauan.
Tapi langkah hukum nyata, karena alam bukan ruang bebas eksploitasi tanpa batas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: