Bukan Rebadge! i2C Tunjukkan Ambisi Indonesia Bangun Mobil Listrik Sendiri

Bukan Rebadge! i2C Tunjukkan Ambisi Indonesia Bangun Mobil Listrik Sendiri

Bukan Rebadge! i2C Tunjukkan Ambisi Indonesia Bangun Mobil Listrik Sendiri. Foto:@facebook_Kendara Indonesia--

BACA JUGA:Hindari Kecelakaan Lalu Lintas, Ini Tips dari Honda Astra Motor untuk Pengendara Motor

Produksi Massal Dimulai 2027, Target Harga di Bawah Rp 500 Juta

Menurut keterangan PT TMI, i2C direncanakan mulai diproduksi massal pada akhir tahun 2027 atau awal 2028. Namun sebelum itu, akan ada tahapan validasi dan pengujian yang cukup serius.

Di ajang GIIAS 2026, rencananya versi konsep lengkap dari i2C akan dipamerkan ke publik. Tak hanya itu, akan dibangun sekitar 40-50 unit prototipe untuk pengujian performa, keamanan, dan daya tahan.

Menariknya, harga jual yang ditargetkan sangat kompetitif, yakni di bawah Rp 500 juta.

BACA JUGA:Mercedes-AMG CLE 53 Cabriolet 2025: Perpaduan Liar Antara Kecepatan dan Teknologi tampa Kompetitor

BACA JUGA:#Cari_Aman Pakai Motor Listrik: 5 Cara Cerdas dari Astra Motor Sumsel

Untuk ukuran sebuah SUV listrik 7-seater dengan platform modern dan fitur canggih, harga ini jelas sangat agresif. Terlebih lagi jika disandingkan dengan harga mobil listrik asal Tiongkok yang kini mendominasi pasar Indonesia, i2C berpotensi menjadi game-changer.

Mobil Pemerintah dan Penguatan Rantai Pasok Lokal

Satu hal yang menandakan keseriusan i2C bukan hanya target produksinya, tetapi juga segmentasi pasar yang dituju. Menurut pernyataan Italdesign, i2C akan lebih dahulu difokuskan untuk penggunaan pemerintah.

Strategi ini mirip dengan pendekatan awal yang diambil oleh BYD di Tiongkok dan Tesla di AS, yang memulai penjualannya dari sektor tertentu sebelum masuk ke pasar ritel.

BACA JUGA:AION UT, SUV Listrik Stylish yang Siap Temani Perjalanan Jauh Tanpa Cemas Baterai

BACA JUGA:Baru Beralih ke Motor Listrik? Ini 5 Tips #Cari_Aman dari Astra Motor Sumsel

Dengan dukungan pemerintah, bukan tidak mungkin i2C bisa menjadi tulang punggung armada kendaraan dinas berbasis listrik di masa depan.

Hal ini juga dapat menjadi langkah strategis untuk membangun ekosistem EV lokal—mulai dari rantai pasok komponen, baterai, charging infrastructure, hingga layanan purna jual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: