Pertamina Tekan Angka Stunting di Lubuklinggau Melalui Program Posyandu Sehat Berdaya

Pertamina Tekan Angka Stunting di Lubuklinggau Melalui Program Posyandu Sehat Berdaya-Foto:dokumen palpos-
PALPOS.ID — Saat ini program penurunan stunting masih menghadapi tantangan implementasi di lapangan, khususnya keterbatasan sarana prasarana posyandu dan akses gizi untuk balita, ibu hamil, serta lansia.
Tantangan serupa juga dialami Kelurahan Lubuklinggau Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.
Posyandu Mawar IX di Kelurahan Lubuklinggau Ilir mencatat 11 dari 31 balita yang rutin berkunjung masuk dalam kategori Keluarga Risiko Stunting.
Merespon kondisi tersebut, dimulai pada Juli 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Fuel Terminal (FT) Lubuklinggau meluncurkan Program Posyandu Sehat Berdaya sebagai inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang fokus pada penguatan layanan kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya balita dan ibu hamil.
BACA JUGA:Dari 312 Pekerja Kilang Pertamina Plaju, untuk 109 liter Darah Bagi Kemanusiaan
Program Posyandu Sehat Berdaya menyediakan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa 12 paket yang didistribusikan bulanan selama satu tahun kepada balita dan ibu hamil.
Pengelolaan PMT dilakukan langsung oleh kader Posyandu Mawar IX yang berperan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di Kelurahan Lubuklinggau Ilir.
Melalui pendampingan, edukasi gizi, dan pemberian PMT berkala, jumlah balita berisiko stunting berhasil diturunkan menjadi 3 anak yang kini dalam tahap pemulihan dengan pemantauan intensif kader.
Program ini juga memberikan manfaat bagi 39 lansia dan 2 ibu hamil melalui penguatan sarana prasarana pelayanan kesehatan, termasuk penyediaan alat kesehatan sesuai standar Kementerian Kesehatan untuk menunjang kegiatan rutin penimbangan, pemeriksaan ibu hamil, serta pemantauan tumbuh kembang.
BACA JUGA:Ini Strategi PGN untuk Genjot Pemanfaatan Gas Bumi
Selain memperkuat aspek teknis pelayanan kesehatan, program ini turut membangun kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat, khususnya para kader perempuan yang dengan dedikasi memberikan layanan kesehatan setiap bulannya.
Lurah Lubuklinggau Ilir, Ari Sumantri, mengapresiasi program ini sebagai wujud sinergi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat.
Menurutnya, selain memperkuat aspek teknis pelayanan kesehatan, program ini juga membangun kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat, khususnya para kader perempuan.
"Kami mengapresiasi langkah Pertamina yang memberikan solusi di tengah masyarakat.
Selama ini kami berusaha semaksimal mungkin melayani warga, namun keterbatasan fasilitas dan anggaran seringkali menjadi kendala.
Sejak adanya bantuan ini, pelayanan kesehatan di posyandu menjadi lebih optimal dan terintegrasi, hal ini menjadi bentuk perhatian kepada kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia," ujarnya.
Rika, warga RT 3 yang rutin membawa balitanya ke Posyandu Mawar IX, merasakan langsung manfaat program tersebut.
"Sejak mengikuti program ini, anak saya rutin ditimbang dan mendapat makanan tambahan setiap posyandu.
Alhamdulillah kini tumbuh lebih aktif dan sehat. Kader juga memberikan edukasi sehingga saya lebih memahami pentingnya makanan sehat di rumah," ujarnya.
Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, menegaskan program ini sebagai wujud komitmen Pertamina dalam pemberdayaan masyarakat.
"Program Posyandu Sehat Berdaya merupakan bukti nyata keterlibatan perusahaan dalam penyelesaian permasalahan sosial di tingkat grassroot.
Ini bagian dari kontribusi Pertamina mendukung target pemerintah menurunkan angka stunting sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," tegasnya.
Program Posyandu Sehat Berdaya sejalan dengan komitmen Sustainable Development Goals (SDGs) melalui dukungan langsung pada Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui pendekatan menyeluruh berbasis komunitas ini, Pertamina membuktikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi penggerak pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: