Mengapa Suzuki Saluto Gagal Masuk Indonesia? Fakta yang Jarang Dibahas

Mengapa Suzuki Saluto Gagal Masuk Indonesia? Fakta yang Jarang Dibahas. Foto: @facebook_suzuki saluto ph--
Selain Honda dan Yamaha, kini pasar Indonesia juga mulai dipenuhi merek motor listrik seperti Gesits, Selis, dan Polytron.
Segmen retro bahkan sudah disentuh motor listrik dengan harga lebih murah dibandingkan motor bensin impor seperti Saluto.
BACA JUGA:Inilah BYD Yangwang U9, Supercar Listrik yang Bisa Menari dan Melompat
BACA JUGA:HUT RI ke-80 Jadi Saksi Gemilang Pebalap Astra Honda di Austria, Mandalika, dan Wonosobo
Hal ini membuat peluang Saluto semakin kecil, karena konsumen Indonesia lebih suka motor retro yang harganya masuk akal dan sesuai tren.
5. Brand Image Suzuki yang Sedang Menurun
Faktor lain yang tak kalah penting adalah brand image Suzuki di segmen roda dua Indonesia yang sedang meredup.
Suzuki dulu dikenal dengan Smash, Shogun, hingga Satria yang sempat melegenda. Namun dalam satu dekade terakhir, pamor Suzuki terus turun karena minim produk baru yang relevan dengan kebutuhan konsumen.
BACA JUGA:SUV Hybrid Murah? Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Tawarkan Teknologi Canggih
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Fascino Fi Hybrid 2025, Skuter Stylish dengan Fitur Canggih Mulai Rp15 Jutaan
Dengan brand yang lemah di kelas skutik, membawa masuk Saluto akan sulit mendapat respon positif, kecuali ada gebrakan besar dari sisi promosi dan harga.
Apa yang Bisa Dipelajari dari Kasus Saluto?
Kasus gagalnya Suzuki Saluto masuk Indonesia memberi beberapa pelajaran penting tentang strategi otomotif di Tanah Air:
-Harga adalah faktor utama. Konsumen Indonesia sangat price-sensitive. Produk bagus tapi terlalu mahal akan sulit diterima.
BACA JUGA:Nissan Figaro Cabriolet 1991: Mobil Retro Imut dengan Mesin Turbo yang Jadi Buruan Kolektor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: