Jaga Sumsel Damai, Kemenag Gelar Istighasah dan Doa Kebangsaan

Jaga Sumsel Damai, Kemenag Gelar Istighasah dan Doa Kebangsaan-Foto:dokumen palpos-
PALEMBANG, PALPOS.ID - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Istighasah, dan Doa Kebangsaan di Gedung Serbaguna Asrama Haji Sumsel, Kamis (04/09/2025) malam.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mendoakan agar Sumatera Selatan dan Indonesia tetap aman, damai, dan kondusif.
Kakanwil Kemenag Sumsel H. Syafitri Irwan menjelaskan, kegiatan ini rencananya akan dihadiri Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Ketua DPD RI, Forkopimda Provinsi Sumsel, para pemimpin majelis agama Sumatera Selatan, pejabat dan ASN Kemenag, serta para siswa madrasah.
“Kita menargetkan kegiatan ini dikuti sekitar 2.000 orang. Mudah-mudahan berjalan lancar dan sukses.
BACA JUGA:4.066 Guru Agama di Sumsel Ikuti PPG Batch 3
BACA JUGA:Pendampingan Pengamanan Tuntas, Kajari Resmi Serahkan Dokumen Proyek Strategis ke Walikota Palembang
Kita patut bangga karena penyampaian aspirasi oleh adik-adik mahasiswa beberapa hari lalu berjalan damai.
Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah provinsi Sumsel, aparat keamanan, adik-adik mahasiswa, dan masyarakat yang telah bersama-sama menjaga Sumsel aman, damai, dan kondusif.
Kegiatan Istighasah dan Doa Kebangsaan ini merupakan salah satu wujud syukur sekaligus harapan agar kondisi aman, damai, dan kondusif di Sumsel dan di seluruh Indonesia dapat terus terjaga,” jelas Syafitri, Rabu (03/09/2025).
Syafitri berharap, Istighasah dan Doa Kebangsaan tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas sosial, kepedulian antar warga, serta komitmen seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kerukunan.
BACA JUGA:Ratu Dewa mendatangi dan Beri Dukungan untuk Keluarga Anak Tenggelam di Sungai Ogan
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Palembang Imbau Sekolah Laksanakan Pembelajaran Daring Mulai 1 September 2025
Pada kegiatan ini, setiap perwakilan majelis agama akan diberi kesempatan memimpin umatnya berdoa untuk keutuhan bangsa sesuai keyakinannya.
“Umat Islam akan dipimpin oleh tokoh agamanya, begitu juga umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu, dengan tujuan doa yang sama yaitu keutuhan dan kerukunan bangsa,” ujar Syafitri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: