Tempoyak Ikan Patin, Kuliner Tradisional yang Menyimpan Cita Rasa dan Budaya

Tempoyak Ikan Patin, Kuliner Tradisional yang Menyimpan Cita Rasa dan Budaya

Tempoyak Ikan Patin bukan sekadar hidangan ini adalah warisan budaya dari sungai-sungai Sumatera.-Fhoto: Istimewa-

Banyak pengunjung asing penasaran dengan "sambal durian" yang dimasak dengan ikan.

 

“Awalnya saya ragu karena tidak bisa membayangkan durian dimasak. Tapi setelah mencicipinya, saya sangat terkejut.

Rasanya unik, lezat, dan berbeda dari semua masakan yang pernah saya coba,” ujar John McLeod, wisatawan asal Australia yang hadir dalam festival tersebut.

 

 

Di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi, upaya pelestarian kuliner seperti Tempoyak Ikan Patin terus dilakukan.

Pemerintah daerah dan komunitas pecinta kuliner tradisional secara aktif menggelar pelatihan, lomba memasak, hingga dokumentasi resep asli.

 

Salah satu komunitas yang aktif adalah Komunitas Pecinta Tempoyak Riau (KPTR), yang secara rutin mengadakan acara masak bersama dan edukasi ke sekolah-sekolah tentang pentingnya menjaga warisan kuliner.

 

“Generasi muda harus tahu bahwa makanan tradisional kita tidak kalah lezat dan sehat dibandingkan makanan luar. Tempoyak Ikan Patin adalah identitas kita,” tegas Ketua KPTR, Dwi Lestari.

 

 

Lebih dari sekadar makanan, Tempoyak Ikan Patin adalah cerminan kearifan lokal, cara hidup, dan kekayaan alam Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: