Makaroni Kering Pedas : Cemilan Kekinian Yang Kembali Ngetren Di Kalangan Milenial

Cobain makaroni kering pedas dengan berbagai level & rasa unik: balado, keju pedas, BBQ, sampai rendang.-Fhoto: Istimewa-
Ada yang suka rasa gurih pedas, ada yang suka asin manis, bahkan ada yang suka rasa ekstrem seperti super pedas.
Maka dari itu, kami buat beberapa varian agar semua kalangan bisa menikmati,” ujarnya saat diwawancarai.
BACA JUGA:Cilok Pedas, Camilan Khas Jawa Barat yang Kini Mendunia
BACA JUGA:Ketoprak : Warisan Budaya Kuliner dan Seni yang Terus Menggoda Lidah dan Hati
Kebangkitan tren makaroni kering pedas juga tak lepas dari peran media sosial.
Banyak UMKM memanfaatkan platform seperti TikTok dan Instagram untuk mempromosikan produknya dengan cara yang kreatif dan menarik.
Konten seperti "tantangan makan makaroni pedas level 10", atau video mukbang (makan besar) sering kali menjadi viral dan mendorong rasa penasaran konsumen.
Hal ini diakui oleh Raka Aditya, seorang digital marketing dari sebuah brand camilan lokal.
“Salah satu strategi efektif kami adalah mengajak influencer dan food vlogger untuk mencoba produk kami.
Reaksi mereka yang kepedasan, ditambah dengan editing lucu, ternyata berhasil menarik banyak viewers dan meningkatkan penjualan.”
Bahkan beberapa brand sukses menjual ribuan bungkus makaroni per bulan hanya melalui media sosial dan e-commerce, tanpa memiliki toko fisik.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa lebih dari 60% produsen makaroni kering pedas di Indonesia berasal dari sektor UMKM.
Ini menjadi peluang besar bagi pelaku usaha mikro, terutama ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa yang ingin memulai bisnis dengan modal kecil.
Salah satu keunggulan makaroni kering pedas adalah biaya produksinya yang relatif rendah dan bahan baku yang mudah ditemukan di pasar.
Proses pembuatannya pun tidak terlalu rumit, sehingga bisa dikerjakan di rumah dengan peralatan sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: