Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh, Inovasi Kuliner yang Menggoda Lidah Pecinta Makanan Nusantara

Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh, Inovasi Kuliner yang Menggoda Lidah Pecinta Makanan Nusantara

Perpaduan kangkung segar, daging sapi empuk, dan telur puyuh bikin makan siang makin istimewa.-Fhoto: Istimewa-

Telur puyuh, meski kecil, mengandung protein dan kolesterol dalam jumlah yang cukup tinggi.

“Selama tidak terlalu banyak menggunakan minyak atau MSG, menu ini tergolong sehat dan sangat cocok sebagai lauk utama,” jelas Dr. Widya saat diwawancarai oleh tim redaksi.

BACA JUGA:Nagasari : Kelezatan Tradisional yang Menyatu dengan Budaya Nusantara

BACA JUGA:Dadar Gulung : Penganan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Modern

Salah satu alasan mengapa Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh begitu digemari adalah karena proses memasaknya yang relatif cepat dan mudah. Berikut gambaran umum proses memasaknya:

Menumis bawang putih, bawang merah, dan cabai hingga harum.

Menambahkan daging sapi yang sudah diiris tipis, lalu ditumis hingga matang dan empuk.

Memasukkan kangkung yang sudah dicuci bersih dan dipotong-potong.

Tambahkan sedikit air, saus tiram, kecap asin, dan bumbu lain sesuai selera.

Terakhir, masukkan telur puyuh rebus ke dalam tumisan, aduk rata, dan sajikan selagi hangat.

Resep ini juga sangat fleksibel. Beberapa warung bahkan menambahkan bahan pelengkap seperti jamur tiram, bawang bombai, hingga sambal terasi untuk memberikan sentuhan khas.

Pemilik warung makan “Dapoer Tjoet Nyak Dien” di Jakarta Selatan, Siti Rahayu, mengaku bahwa menu ini menjadi salah satu best-seller sejak diluncurkan dua bulan lalu.

“Awalnya iseng-iseng saja buat menu baru, ternyata pelanggan suka. Banyak yang repeat order, bahkan minta dibuatkan versi pedas banget,” kata Siti saat ditemui di warungnya yang kini selalu ramai saat jam makan siang.

Dari sisi harga, menu ini juga cukup terjangkau. Di sebagian besar rumah makan, seporsi Kangkung Cah Sapi Telur Puyuh dibanderol antara Rp18.000 hingga Rp30.000, tergantung porsi dan lokasi.

Chef profesional sekaligus konsultan kuliner, Chef Ardi Kurniawan, menyebut bahwa menu ini memiliki potensi besar untuk dikenalkan ke pasar internasional sebagai bagian dari kampanye promosi kuliner Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: