Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah sebagai Upaya Diverisfikasi Produk

Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah sebagai Upaya Diverisfikasi Produk di Kelompok Masyarakat Kebumen Gemilang Sejahtera, Palembang-Foto : Istimewa-
Oleh: Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA Universitas Sriwijaya*
DALAM rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah dan pemberdayaan ekonomi, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar pelatihan pembuatan sabun cair dari minyak jelantah.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu 11 Oktober 2025 pukul 09.00–12.00 WIB, di Kelompok Masyarakat Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS), yang beralamat di Jalan Sersan Zaini No. 2819, RT. 27, Kel. 2 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang.
--
Minyak jelantah, yang sering dianggap sebagai limbah rumah tangga, ternyata dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Beberapa produk yang dapat dibuat dari minyak jelantah antara lain bahan bakar minyak (seperti biodiesel dan bioavtur), sabun, dan lilin aromaterapi.
Melalui pelatihan ini, tim pengabdian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unsri, dipimpin oleh Dr.Eng. Bijak Riyandi Ahadito, memperkenalkan teknik pembuatan sabun cair dari minyak jelantah.
Rangkaian Acara yang Menginspirasi
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Laela Mukaromah, M.Si., dosen Jurusan Kimia Unsri, yang menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan,
"Minyak jelantah yang selama ini dibuang percuma dapat menjadi bahan baku produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Ini adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat memberdayakan masyarakat," kata Laela.
Menurut Laela, pembuatan sabun cair ini dipilih karena sabun adalah produk pendauran ulang minyak jelantah yang paling mudah dibuat.
"Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi limbah, tetapi juga untuk membuka peluang usaha baru bagi masyarakat," ungkap Laela.
Welis Fatimah selaku pengelola KGS menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Unsri dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota kelompok.
"Kami sangat bersyukur karena mendapatkan pelatihan ini. Semoga ilmu yang didapat dapat kami terapkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga," ucap Welis.
Puncak acara adalah demonstrasi pembuatan sabun cair oleh Dr.Eng. Bijak Riyandi Ahadito dan Dr. Neza Rahayu Palapa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: