Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Manggarai Barat Daya Usulan Dari Pemuda

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Manggarai Barat Daya Usulan Dari Pemuda.--Dokumen Palpos.id
Kini, dua dekade berlalu, sebagian masyarakat yang tinggal di daerah barat daya merasa bahwa pelayanan publik dan pembangunan masih belum merata.
Beberapa kecamatan yang masuk dalam cakupan calon kabupaten baru ini antara lain wilayah selatan dan barat daya dari Kabupaten Manggarai Barat, termasuk kawasan yang memiliki potensi sumber daya alam seperti pertanian, peternakan, serta sektor kelautan dan perikanan.
Secara geografis, wilayah ini memiliki karakteristik dataran tinggi yang subur dengan banyak potensi komoditas unggulan seperti kopi, cengkeh, kakao, serta komoditas hortikultura.
Selain itu, wilayah pesisirnya juga dikenal memiliki kekayaan laut yang belum sepenuhnya digarap secara optimal.
Alasan Kuat Pemekaran: Pemerataan Pembangunan dan Pelayanan Publik
Salah satu alasan utama yang melatarbelakangi desakan pemekaran ini adalah faktor jauh dan sulitnya akses pelayanan pemerintahan dari ibu kota Kabupaten Manggarai Barat yang saat ini berpusat di Labuan Bajo.
Beberapa desa dan kecamatan di bagian barat daya harus menempuh waktu perjalanan yang panjang dan biaya tinggi hanya untuk mendapatkan layanan dasar seperti kesehatan, administrasi kependudukan, dan pendidikan.
Menurut tokoh masyarakat lokal, Marius Golo, pemekaran bukan hanya sekadar pembentukan pemerintahan baru, tetapi adalah langkah strategis untuk menghadirkan keadilan pembangunan.
“Kami bukan menuntut kemewahan. Kami hanya ingin anak-anak kami dapat sekolah lebih dekat, ibu-ibu bisa melahirkan dengan aman, dan hasil pertanian kami bisa dibeli dengan harga yang layak karena akses jalan membaik,” ungkapnya.
Dukungan Tokoh Lokal dan Akademisi
Beberapa tokoh politik dan tokoh adat Manggarai Barat turut memberikan dukungan atas aspirasi ini.
Mereka berpendapat bahwa selama ini daerah-daerah di wilayah barat daya seolah menjadi "anak tiri" pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.disway.id