Gubernur Herman Deru Resmikan Groundbreaking Pembangunan Jembatan Tanah Kering Baru yang Viral di Pulau Rimau
Gubernur Herman Deru Resmikan Groundbreaking Pembangunan Jembatan Tanah Kering Baru yang Viral di Pulau Rimau Banyuasin-Foto:dokumen palpos-
Kedua sektor ini, menurutnya, memiliki peran vital dalam menggerakkan roda pemerintahan dan perekonomian daerah.
“Tidak mungkin ekonomi tumbuh jika infrastruktur rusak. Ketika jalan dan jembatan tidak layak, biaya produksi meningkat dan bisa memicu inflasi.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Jalan Khusus Batubara di Sungai Lilin
BACA JUGA:Dorong perkebunan berkelanjutan, Bappenas dan ICRAF sosialisasikan IYB di Sumsel
Karena itu, pembangunan harus terus kita lakukan agar hasil pertanian dan komoditas rakyat dapat terdistribusi dengan lancar sehingga ekonomi daerah tumbuh,” tegasnya.
Gubernur Herman Deru juga mengungkapkan, pembangunan Duplikat Jembatan Tanah Kering akan dibiayai melalui Bangubsus Provinsi Sumsel dengan total nilai mencapai Rp84 miliar lebih, di mana tahap awal sebesar Rp25 miliar difokuskan untuk pembangunan jembatan.
Selain berbicara mengenai pembangunan, HD juga menyinggung pentingnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, yang menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan daerah.
“Dana ini berasal dari rakyat juga, dari pajak yang kita bayar. Dari empat juta wajib pajak kendaraan bermotor di Sumsel, baru sekitar satu juta yang aktif membayar. Mari kita tingkatkan kesadaran ini demi kemajuan bersama,” imbaunya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Herman Deru mengingatkan bahwa wilayah Pulau Rimau dan Selat Penuguan merupakan kawasan eks transmigrasi yang sudah lama berkembang.
Banyak infrastruktur lama peninggalan masa lalu yang kini memerlukan pembenahan, termasuk jalan dan saluran irigasi primer yang sejak tahun 1982 belum tersentuh program normalisasi menyeluruh.
Meski tengah melakukan efisiensi anggaran, Herman Deru menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
“Biarpun kita melakukan efisiensi, kerja-kerja prioritas seperti infrastruktur tidak boleh dikurangi. Ini komitmen kami untuk terus menata warisan pembangunan di daerah, khususnya di kawasan eks transmigrasi yang jumlah jalannya mencapai lebih dari 4.000 kilometer di Sumsel, dan terbanyak di Banyuasin,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin H. Askolani menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sumsel terhadap percepatan pembangunan di wilayahnya, khususnya di Pulau Rimau dan Selat Penuguan.
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi masyarakat kami. Jembatan Tanah Kering yang selama ini viral dan menjadi harapan masyarakat akhirnya akan dibangun baru dengan dukungan penuh dari Gubernur.
Nilai proyeknya mencapai Rp84 miliar, dan manfaatnya akan dirasakan langsung oleh warga di 29 desa,” ujar Bupati Askolani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: