Harkodia 2025, Kejati Sumsel Tegas Berantas Korupsi Sampai Ke Akar-Akarnya.

Pengembalian aset, pemulihan kerugian negara, hingga perbaikan tata kelola pemerintahan adalah bagian dari agenda besar pemberantasan korupsi yang tidak boleh ditawar,” tegas Wakajati dalam amanatnya.

Ia menambahkan bahwa Hakordia bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momen strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tegaskan Pencegahan Jadi Kunci Penanganan Pencurian TBS Sawit di Sumsel

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan Jaringan Gas Bumi untuk Ribuan Rumah Tangga di Babat Supat Muba

Menurutnya, keberhasilan pemberantasan korupsi tidak bisa mengandalkan satu institusi saja, melainkan membutuhkan sinergi antara Kejaksaan dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan organisasi masyarakat sipil.

“Melalui kolaborasi, keterbukaan, dan keberanian moral bersama, kita dapat membentuk ekosistem nasional yang menolak segala bentuk penyimpangan,” lanjutnya.

Upacara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 dilaksanakan di lapangan upacara Kejati Sumsel--Penkum

Usai pelaksanaan upacara, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kampanye antikorupsi yang dilakukan secara langsung di area depan Kantor Kejati Sumsel.

Para pejabat dan pegawai membagikan bunga, stiker, dan brosur berisi pesan antikorupsi kepada para pengguna jalan.

Aksi simpatik ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik bahwa pencegahan korupsi adalah tanggung jawab bersama.

Kampanye tersebut mendapat respons positif dari masyarakat yang melintas, sekaligus menjadi pengingat bahwa kesederhanaan, integritas, dan kejujuran adalah nilai dasar yang harus dijaga di setiap lini kehidupan.

Dengan rangkaian kegiatan ini, Kejati Sumsel menegaskan kembali komitmennya untuk terus bekerja secara profesional, transparan, dan berintegritas dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi, sesuai amanat dan harapan masyarakat.(vot)

Sumber: