Lalu, masyarakat berangkat ke Muara Lakitan pun telah berhasil mengumpulkan kayu-kayu untuk tiang saka masjid.
Kayu Belian yang dipilih sebagai bahan tiang Masjid. Dimana ada 16 batang tiang yang diambil, serta panjangnya kurang lebih 15 meter.
Tiang-tiang tersebut dibawa melalui jalur Sungai hingga akhirnya tibalah tepian Sungai Musi dekat dengan lokasi pembangunan masjid.
BACA JUGA:Wow! Ternyata Ubi Jalar Bisa untuk meningkatkan Kinerja Otak Loh
BACA JUGA:MANG JUHAI : Kuku Macan
Masalah baru timbul saat proses mengangkut kayu dari Sungai Musi ke daratan. Karena posisi tebing sungai saat itu begitu curam dan tinggi.
Saat sampai di Desa Ngulak, masyarakat kesusahan mengangkut kayu dari sungai ke daratan, karena tebing yang sangat suram.
Akhirnya, mereka menemukan ide untuk menarik kayu tersebut menggunakan tenaga kerbau.
Namun, dalam prosesnya tetap saja mengalami kendala, setelah tali rotan dan tali goni dililitkan ke tiang, kemudian ke batang kelapa, lalu ke tubuh kerbau-kerbau tersebut.
BACA JUGA:Ingat! Perpu Cipta Kerja Harus Dipatuhi, Ini Alasan Menaker Ida Fauziyah...
BACA JUGA:OJK Lembaga Tunggal Penyidikan Pidana Jasa Keuangan Rawan Korupsi, Ini Kata Mantan Penyidik KPK
Saat punggung kerbau dipecut dan kerbau pun mulai bergerak. Ternyata tenaga puluhan kerbau tersebut juga tidak berhasil untuk membuat kayu tersebut bergerak menaiki tebing.
Penghulu Belian dan masyarakat waktu itu kehabisan cara. Dan akhirnya timbul usulan untuk meminta bantuan dari Puyang HM Yusuf bin H Alibidin.
Seorang alim ulama yang dipercaya memiliki kesaktian dan bisa mengobati berbagai macam penyakit.
Menurut cerita juga, bahkan beliau dapat melakukan perjalan pulang pergi dari Ngulak ke Tanah Suci Mekkah hanya dalam waktu satu hari berjalan kaki.
BACA JUGA:Karyawan Kena PHK tetap Dapat Bansos Dana BSU 2023, Asal...