BACA JUGA:PNS di Lubuklinggau Bakal Full Senyum, Dianggarkan Lagi TPP Tahun 2023 Ini
''Nanti kita minta Reskrim ke lokasi SD yang dimaksud untuk menanyakan langsung kejadian sebenarnya,'' kata Harissandi.
Mengenai sindikat penculikan anak, diakui Harissandi, itu benar ada. Modus dan motif ekonomi yang melatari para pelaku sindikat.
''Jadi anak korban penculikan itu bisa untuk dijual, bisa juga dijadikan alat untuk mencari uang misalnya dijadikan pengemis di jalanan,'' katanya.
BACA JUGA:Lulus Seleksi Administrasi, 9 Warga Lubuklinggau Ikuti CAT Seleksi PPIH
Kendati demikian orang tua atau wali murid tidak perlu panik terhadap informasi tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi penculikan, Harissandi, menghimbau agar para orang tua atau wali murid mengantarkan dan menjemput sendiri anaknya.
BACA JUGA:Jalur Tol Bengkulu- Lubuklinggau Tidak Masuk Prioritas, Ini Tanggapan Walikota
''Kalau tidak bisa mengantar-jemput sendiri, percayakan kepada saudara, ojek yang dikenal atau kepada Asisten Rumah Tangga atau ART,'' katanya.
Selain itu, para guru juga dihimbau untuk melakukan pengawasan dan pendampingan kepada anak-anak saat waktu sekolah berakhir.
''Tanyakan sama anak, apakah kenal dengan orang yang menjemputnya, kalau tidak kenal jangan biarkan anak pulang dulu sampai orang tua atau orang yang dikenal anak menjemput,'' imbaunya. (*)