BACA JUGA:Menolak Lupa! Sejarah Integrasi Papua ke Republik Indonesia
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya: ‘’Tidak ada suatu malam yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah SWT dari menyembelih hewan.
Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah SWT, sebelum menetes ke tanah.
Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.’’ (Hadis Hasan, riwayat al-Tarmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117).
2. Ayat Al-Quran tentang Kurban
Dalam Al-Quran Surah Al-Hajj ayat 34 dijelaskan tentang tuntunan setiap umat agar berkurban, yang berbunyi:
BACA JUGA:Dumptruk Batubara Bablas Tabrak Motor dan Mitsubishi Triton di Tanjung Enim, 1 Meninggal
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ
Wa likulli ummatin ja'alnā mansakal liyażkurusmallāhi 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn.
Artinya: ‘’Dan bagi setiap umat Kami berikan tuntunan berkurban agar kalian mengingat nama Allah SWT atas rizeki yang dilimpahkan kepada kalian berupa hewan-hewan ternak (bahiimatul an’aam).’’ (QS. Al Hajj:34).
BACA JUGA:Wako Harnojoyo Minta Masyarakat Daftarkan Karya ke HAKI
Hakikat Idul Adha
Menyembelih hewan ketika Idul Adha pada hakikatnya adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar mendapatkan keridhaan-Nya.
Dalam dimensi sosial, hal tersebut memiliki tujuan agar bisa turut membahagiakan saudara kita yang kurang beruntung di Hari Raya Idul Adha.