Setiba di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Bukit Sulap itu, Kaisar tidak juga menemukan ayahnya itu.
Setelah berkeliling di seputar lokasi korban masih juga belum ditemukan.
Kaisar kemudian berinisiatif mengecek posisi korban melalui handphone korban yang terhubung ke akun Gmail miliknya.
Dari posisi Hp itulah, Kaisar yakin ayahnya masih berada di seputar kawasan Objek Wisata Alam yang menjadi salah satu ikon Kota Lubuklinggau itu.
Lalu Kaisar meminta bantuan saksi Mail dan Ari yang kebetulan sedang berada di Kawasan Wisata Bukit Sulap untuk membantu melakukan pencarian.
Lalu ketiganya mengecek ke kamar Villa No. 01 di area kawasan wisata Bukit Sulap tersebut.
Sekitar pukul 18.30 WIB, Kaisar bersama dua saksi lainnya mencoba mengintip ke dalam kamar melalui jendela yang terbuka.
Dari jendela mereka melihat ada kaki seseorang yang dikenali Kaisar mirip kaki ayahnya.
Karena kondisi kamar gelap dan terkunci dari dalam, korban juga dipanggil tidak ada jawaban, mereka kemudian mendobrak pintu.
Setelah pintu berhasil didobrak, mereka masuk dan menyalakan lampu.
Betapa kagetnya Kaisar dengan dua saksi lainnya melihat korban dalam posisi tiduran di atas springbad sudah tidak bernyawa.
Mengetahui kondisi korban, Kaisar kemudian menghubungi keluar dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lubuklinggau.
Mendapat info itu, Tim Gabungan Polres Lubuklinggau meluncur ke TKP atau Tempat Kejadian Perkara untuk melakukan olah TKP awal.
"Dari pemeriksaan di TKP, tidak ditemukan luka luar atau bekas darah, tidak juga ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada mayat, selain itu tidak ada barang-barang korban yang hilang," jelas Robi.
Dari informasi pihak keluarga, tersangka memang memiliki riwayat penyakit maag dan jantung.
"Selanjutnya tim gabungan di bantu warga setempat mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Dr Sobirin untuk dilakukan analisis medis dan visum.