Tidak hanya itu, Morowali juga memiliki potensi pengembangan lebih lanjut dalam sektor pariwisata dan ekonomi.
Keindahan alam, keanekaragaman budaya, dan potensi industri menjadikan Morowali sebagai pusat pertumbuhan yang menarik.
Dengan menjadikan Morowali sebagai ibukota, pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut serta memberikan peluang bagi pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah juga menjadi faktor penting.
Morowali telah dikenal sebagai wilayah yang aktif dalam partisipasi pembangunan dan kepemimpinan lokal.
Partisipasi aktif ini mencerminkan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan wilayah yang lebih luas dan mendukung rencana pemekaran Provinsi Sulawesi Timur.
Tidak hanya dari segi geografis dan infrastruktur, Morowali juga dianggap cocok dalam aspek administrasi dan penyelenggaraan pemerintahan.
Fasilitas-fasilitas umum, seperti perkantoran dan pusat pemerintahan, telah tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mendukung fungsi ibukota.
Dengan pengembangan yang tepat, Morowali dapat menjadi pusat administrasi yang efisien dan modern.
5. Wilayah Terluas dan Terpadat
Kabupaten Morowali Utara mempunyai luas sebesar 10.004,28 kilometer persegi.
Kabupaten ini adalah kabupaten terluas dan terpadat ke-13 serta populasi terbanyak ke-10 di Sulawesi Tengah.
Kecamatan terluasnya adalah Kecamatan Bungku Utara dan yang terkecil adalah Kecamatan Petasia Barat.
Dalam konteks pemekaran provinsi, pemilihan ibukota bukan hanya sekadar masalah geografis, tetapi juga melibatkan pertimbangan ekonomi, sosial, dan kultural.