Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa Kerajaan Dompu memiliki peninggalan yang lebih sedikit dibandingkan dengan Kerajaan Bima. Istana Kesultanan Dompu bahkan kini menjadi RSUD Dompu. Dari sisi sejarah, Kerajaan Bima diperkirakan baru didirikan pada abad ke-14 atau ke-15, berdasarkan catatan naskah Bo Sangaji Kai.
Namun, kedua kelompok masyarakat ini tetap saling klaim dan bersaing dalam meyakinkan orang lain tentang keberadaan dan pengaruh sejarah mereka di wilayah ini.
4. Gajah Mada: Orang Bima?
Mungkin satu fakta yang paling mengejutkan adalah keyakinan sebagian masyarakat Bima bahwa Gajah Mada adalah orang Bima. Meskipun Bima terletak jauh dari pusat Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, jejak-jejak keberadaan Gajah Mada ditemukan di wilayah Bima.
Kuburan Gajah Mada di Donggo menjadi salah satu bukti yang kuat. Selain itu, beberapa arca purbakala yang mengingatkan pada kebudayaan Jawa ditemukan di daerah ini, seperti batu lesung yang disebut Wadu Nocu atau Batu Lesung dan Tolo Wadu Tunti atau Sawah Batu Tulis.
BACA JUGA:Calon Ibukota Provinsi Pulau Sumbawa Pemekaran Provinsi Nusa Tenggara Barat Berubah Nama
Masyarakat Bima meyakini bahwa Wadu Nocu adalah lokasi kuburan Gajah Mada. Keyakinan ini turun-temurun lewat cerita dan diperkuat oleh fakta bahwa kuburan Gajah Mada tidak pernah ditemukan di Jawa.
Kitab Jawa Kuno Pararaton juga mencatat bahwa Gajah Mada pergi ke arah timur Pulau Sumbawa, termasuk Bima, menjelang akhir hidupnya.
Dalam menggali sejarah Kota Bima, kita menyaksikan kompleksitas lapisan-lapisan budaya, agama, dan sejarah yang membentuk karakter unik kota ini.
Meskipun masih ada beberapa misteri dan polemik sejarah yang belum terpecahkan, Kota Bima terus mempertahankan daya tariknya sebagai tempat yang kaya akan cerita dan nilai-nilai budaya yang khas.
Pemekaran wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bima usul bentuk Kabupaten Bima Timur, meskipun moratorium DOB belum dicabut Pemerintah Pusat.
Kabupaten Bima Timur yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah bagi Calon Daerah Otonom Baru (CDOB) yang menarik perhatian.
CDOB Kabupaten Bima Timur direncanakan akan meliputi tujuh kecamatan dari total 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Ini adalah perkembangan signifikan dalam wilayah tersebut yang mencakup Kecamatan Sape, Wera, Ambalawi, Wawo, Lambitu, Langgudu, dan Lambu.