Pertandingan semakin tegang, dengan kejar-kejaran angka hingga skor tetap berimbang pada 17-17.
Namun, perjuangan Gregoria akhirnya harus berakhir dengan kekalahan dengan skor akhir 19-21.
Kekalahan Gregoria membuat wakil Indonesia seluruhnya habis tak tersisa di babak perempat final Asian Games 2022.
Sebab di pertandingan sebelumnya, dari sektor tunggal putra Asian Games 2022, Anthony Sinisuka Ginting harus tersingkir oleh wakil tuan rumah China, Li Shi Feng.
BACA JUGA:Rekap Asian Games 2022 Badminton: 8 Wakil Indonesia Melaju ke Babak 16 Besar
Anthony Ginting telah mencoba menggunakan berbagai strategi, namun pada akhirnya harus kalah dua set lagnsung dengan skor 13-21, 17-21.
Hasil ini memastikan Anthony Ginting gugur di perempat final dan tak bisa melaju ke semifinal dan sekaligus tak bisa naik menyamai podium seperti Asian Games 2018 lalu.
Sedangkan dari sektor ganda putra, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tidak mampu menahan serangan dari wakil Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Di babak perempat final Asian Games 2022 Hangzhou, Fajar/Rian harus mengakui keunggulan Lee/Wang dalam dua gim langsung dengan skor 19-21, 18-21.
BACA JUGA:Asian Games 2022 Badminton: Gregoria Mariska Mengagumkan, Putri KW Terhenti
Hasil ini juga sekaligus menghadirkan catatan terburuk bulu tangkis Indonesia sepanjang sejarah untuk pertama kalinya gagal meraih satu pun medali sejak Asian Games pertama kali digelar pada tahun 1962.
Indonesia gagal meraih medali emas Asian Games pada tahun 1970, 1986, dan 1990. Namun pada tiga edisi tersebut wakil Merah-Putih setidaknya masih mampu mengamankan medali perak ataupun perunggu.
Seperti diketahui, PBSI telah menetapkan target ambisius untuk meraih tiga medali emas dalam ajang olahraga empat tahunan tersebut.
Namun, harapan tersebut akhirnya sirna setelah upaya para atlet Indonesia di lapangan tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
BACA JUGA:MOMEN KOCAK: Leo Rolly Carnano Pinjamkan Raket ke Daniel Marthin di Hong Kong Open 2023
Meskipun telah menunjukkan tekad dan semangat juang yang tinggi, para wakil Indonesia harus mengakui keunggulan lawan-lawannya dalam pertandingan sengit di Binjiang Gymnasium.