Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur

Selasa 21-11-2023,09:35 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Mengenal Sejarah, Geografi, dan Kondisi Alam

Namun, pada tahun 2001, kota ini menjadi saksi kerusuhan etnis antara suku Madura dan Dayak, menyebabkan lebih dari 400 kematian dan 40.000 pengungsi.

Posisi Strategis Sampit

Dengan posisinya yang strategis di tengah-tengah Kalimantan Tengah, Sampit menjadi salah satu kota terpenting. 

Peta regional menunjukkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Sampit, meningkatkan perekonomian di sekitar Kabupaten Kotawaringin Timur.

Peran Penting Sungai Mentaya

Sampit dibelah oleh Sungai Mentaya, atau dalam Bahasa Dayak Ot Danum disebut Batang Danum Kupang Bulan. 

BACA JUGA:Perjuangan dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah: Dari Aspirasi Hingga Pemindahan Ibu Kota

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah: Eksplorasi Keindahan dan Potensi

Meskipun hanya 67 persen yang dapat dilayari, sungai ini menjadi jalur vital bagi perekonomian dengan pelabuhan yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1 Mei 1859.

Geografi dan Morfologi Sungai Mentaya

Dengan kondisi geografi dataran rendah dan sebagian berawa, Sungai Mentaya memiliki morfologi sulit dengan endapan, alur yang tidak terpelihara, dan bekas-bekas potongan kayu. 

Meskipun demikian, sungai ini tetap menjadi sumber kehidupan dan transportasi bagi masyarakat sekitar.

Pariwisata dan Potensi Ekonomi

Selain menjadi pusat pemerintahan, Sampit memiliki potensi pariwisata yang belum sepenuhnya tergali.

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan dan Kekayaan Katingan Provinsi Kalimantan Tengah

Kategori :