Namun, pada tahun 2001, kota ini menjadi saksi kerusuhan etnis antara suku Madura dan Dayak, menyebabkan lebih dari 400 kematian dan 40.000 pengungsi.
Posisi Strategis Sampit
Dengan posisinya yang strategis di tengah-tengah Kalimantan Tengah, Sampit menjadi salah satu kota terpenting.
Peta regional menunjukkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Sampit, meningkatkan perekonomian di sekitar Kabupaten Kotawaringin Timur.
Peran Penting Sungai Mentaya
Sampit dibelah oleh Sungai Mentaya, atau dalam Bahasa Dayak Ot Danum disebut Batang Danum Kupang Bulan.
BACA JUGA:Perjuangan dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah: Dari Aspirasi Hingga Pemindahan Ibu Kota
BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah: Eksplorasi Keindahan dan Potensi
Meskipun hanya 67 persen yang dapat dilayari, sungai ini menjadi jalur vital bagi perekonomian dengan pelabuhan yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1 Mei 1859.
Geografi dan Morfologi Sungai Mentaya
Dengan kondisi geografi dataran rendah dan sebagian berawa, Sungai Mentaya memiliki morfologi sulit dengan endapan, alur yang tidak terpelihara, dan bekas-bekas potongan kayu.
Meskipun demikian, sungai ini tetap menjadi sumber kehidupan dan transportasi bagi masyarakat sekitar.
Pariwisata dan Potensi Ekonomi
Selain menjadi pusat pemerintahan, Sampit memiliki potensi pariwisata yang belum sepenuhnya tergali.
BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan dan Kekayaan Katingan Provinsi Kalimantan Tengah