Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur

Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur

Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

KALIMANTAN TENGAH, PALPOS.ID - Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sampit sebuah kota yang memiliki kekayaan sejarah dan posisi strategis, menjadi pusat perhatian di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia. 

Dengan luas wilayah 1.365,95 km² dan jumlah penduduk mencapai 166.733 jiwa pada tahun 2019, Sampit memainkan peran penting dalam perkembangan dan perekonomian daerah.

Sejarah Pembentukan Kabupaten Kotawaringin Timur

Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sampit terletak di daerah Kotawaringin dengan tiga wilayah administratif, yaitu Sampit Barat, Sampit Timur, dan Sampit Utara. 

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah: Eksplorasi Topografi Hingga Keberagaman Budaya

BACA JUGA:Kabar Miliarder dari Desa-Desa Berdaya Tambang di Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah

Keputusan Gubernur Kalimantan pada tahun 1950 menggabungkan Daerah Kotawaringin dengan tiga kawedanan tersebut ke dalam wilayah Pemerintah Daerah Otonom Kotawaringin, dengan ibukotanya di Sampit.

Pembentukan Kabupaten Kotawaringin

Masyarakat Kalimantan mengusulkan pembentukan daerah otonom setingkat Kabupaten, dan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1953 membentuk Kabupaten Kotawaringin. Wilayah ini mencakup kawedanan Sampit Barat, Sampit Timur, Sampit Utara, dan Swapraja Kotawaringin.

Pembagian Kabupaten Kotawaringin

Seiring perkembangan wilayah, Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 membagi Kabupaten Kotawaringin menjadi dua, dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Kotawaringin Timur di Sampit dan Kotawaringin Barat di Pangkalan Bun.

Kerusuhan Etnis dan Perkembangan Kota Sampit

Sampit, sebagai permukiman tertua di Kabupaten Kotawaringin Timur, memiliki sejarah panjang yang tercatat dalam Kakawin Nagarakretagama dan Hikayat Banjar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: