Sampit: Memori Sejarah dan Identitas Kota Strategis di Provinsi Kalimantan Tengah

Selasa 21-11-2023,10:21 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Sungai Mentaya dan Perdagangan:

Kota Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya, yang memiliki peran penting dalam sejarah ekonomi daerah ini. 

Meskipun hanya sebagian sungai yang dapat dilayari, morfologi sungai yang sulit, endapan, dan alur sungai yang tidak terpelihara menciptakan tantangan. 

Namun, sungai ini tetap menjadi jalur perdagangan yang vital untuk perkembangan ekonomi daerah.

Peperangan dan Pemindahan Pemukiman:

Pada periode 1795-1802, terjadi peperangan sengit antara Belanda dan Inggris, yang menyebabkan pemindahan pemukiman warga Sampit ke pedalaman, tepatnya ke Kota Besi. 

BACA JUGA:Perjuangan dan Pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah: Dari Aspirasi Hingga Pemindahan Ibu Kota

BACA JUGA:Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah: Eksplorasi Keindahan dan Potensi

Hal ini terkait dengan gangguan bajak laut di muara Sungai Mentaya. Setelah merasa aman, penduduk kemudian pindah ke Seranau.

Kerajaan Sungai Sampit dan Artefak Sejarah:

Legenda setempat mencatat keberadaan Kerajaan Sungai Sampit pada masa lalu. Artefak sejarah seperti tiang bendera kapal bekas kerajaan dan pecahan keramik menunjukkan bahwa daerah ini telah memiliki kontak dagang dengan bangsa luar, termasuk Cina, India, dan Portugis.

Perkembangan Islam di Kotawaringin Timur:

Abad ke-15 menjadi zaman penyebaran agama Islam di Kalimantan. Pengaruh Islam di Kotawaringin Timur dipengaruhi oleh Kerajaan Banjarmasin, dan daerah ini menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Banjarmasin. 

Meskipun perlu melewati beberapa konflik, Islam berhasil berkembang di daerah ini.

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan dan Kekayaan Katingan Provinsi Kalimantan Tengah

BACA JUGA:Tantangan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah: Analisis Mendalam 4 Daerah Penduduk Miskin Terbanyak

Kategori :