PRABUMULIH,PALPOS.ID - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Prabumulih, Aden Tamrin SE, memberikan imbauan kepada masyarakat setempat agar memilih calon legislatif (caleg) dengan cermat dan bijak pada periode 2024-2029.
Aden, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Kota Prabumulih periode 2009-2014, menekankan pentingnya mempertimbangkan rekam jejak, karakter, dan integritas caleg sebelum menentukan pilihan.
Menurut Aden, masyarakat perlu mengenali lebih dekat sosok caleg yang akan dipilih, termasuk mengetahui asal-usul, keberadaan rumah, keluarga, dan jejak karirnya.
"Intinya gini, pilihlah caleg yang benar-benar kita kenal siapa orangnya, dimana rumahnya, siapa keluarganya, dan apa yang sudah dia capai. Siapapun calegnya, asalkan orangnya baik dan mumpuni," ujarnya dengan tegas.
BACA JUGA:Didukung Sejumlah Cabor, Deni Victoria Nyatakan Siap Pimpin KONI Prabumulih
BACA JUGA:Realisasikan Janji, Pj Wako Gelontorkan Bantuan CPPD Bagi 1.998 KPM
Lebih lanjut, Aden memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak tergoda memilih caleg yang bersifat oportunistik, yaitu mereka yang hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat.
"Jangan pilih caleg oportunistik, yang rumahnya tidak kita kenal, keluarganya juga tidak kita tahu, apalagi belum pernah datang saat diundang," tambahnya seraya mengajak warga Prabumulih untuk memilih caleg yang memiliki kedekatan dan keakraban dengan masyarakat setempat.
Aden menyoroti pentingnya caleg yang domisili di Prabumulih, bukan hanya memiliki KTP Prabumulih saja.
Baginya, keberadaan caleg yang dekat dengan warganya akan memudahkan dalam menerima aspirasi dan memahami berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Hadiri Peringatan HUT PGRI ke-78, Pj Wako Prabumulih Ingatkan Guru Tidak Berpolitik
BACA JUGA:Kajari Prabumulih Ajak Pelajar
"Kalau dekat, mudah meresapi kebutuhan dan aspirasi rakyat," katanya.
Dalam pandangannya, Aden menegaskan bahwa tidak semua politikus layak duduk di kursi legislatif.
Menurutnya, seorang politikus yang menduduki kursi tersebut haruslah memiliki wawasan luas, jiwa kepemimpinan, dan moral yang tinggi (ahlaqul karimah).