Gunakann Teknologi Sniper ATP Menambah Kemampuan dan Performa Jet Tempur F-16 C/D Block 52ID TNI AU

Senin 26-02-2024,11:52 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

FLIR punya kebisaan melakukan dukungan observasi penuh pada sasaran yang berada di lingkungan berawan dan berasap tebal pada siang dan malam hari.

Kemampuan Serba Guna

Dengan bekal kamera CCD (charge-coupled device) beresolusi tinggi, TV, laser spot tracker, FLIR dan dual mode eye safe, sniper pod dapat mendukung misi intai untuk kebutuhan peran intelijen, terutama pada misi di wilayah urban sebagai pendukung counter insurgency operations.

BACA JUGA:PTDI Membuka Peluang Baru di Singapore Airshow 2024: Kebijakan Jajaki Pasar Helikopter di Asia Tenggara

BACA JUGA:MoU PT DI dan Honeywell untuk Helikopter Black Hawk TNI-AD

Kemampuan deteksi dan jangkauan yang bisa diendus targeting pod ini kabarnya 3 sampai 5 kali lebih baik dari LANTIRN (Low Altitude Navigation and Targeting Infrared for Night), navigation and targeting pod jenis lama yang dipakai F-15 dan F-16.

Kontribusi pada Network Centric Warfare (NCW)

Ujung tombak pelaksanaan Network Centric Warfare (NCW) adalah kemampuan berbagi informasi visual terkait video, foto, dan data di lapangan secara real-time ke ekosistem unit tempur lainnya.

BACA JUGA:Bell 412EP: Helikopter Legendaris yang Multiguna Yang Canggih dan Punya Teknologi Siluman

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Sukhoi Su-27: Kekuatan Udara Indonesia yang Patut di Perhitungkan.

Perangkat penunjang dalam misi NCW adalah keberadaan targeting and surveillance pod. Pasalnya, sensor intai dan bekal kamera resolusi tinggi tak hadir secara embedded pada fitur pesawat tempur.

Battle Proven dan Spesifikasi Teknis

Sniper ATP pod didesain dengan rangka model partisi dengan posisi sensor optic mengacu bed design. Untuk kemudahan perawatan, pod ini dilengkapi kemampuan diagnostik yang mengizinkan ground crew melakukan pemeliharaan dua tingkat.

BACA JUGA:Membongkar Rahasia Pesawat Tempur yang Gagal Diproduksi Northrop YF-23

BACA JUGA:Skuadron Udara Roesmin Nurjadin Disiapkan Jadi Kandang Rafale

Untuk automated built-in testing, personel yang terlatih dapat melakukan penggantian unit disk dibawah waktu 20 menit, dan pod dapat kembali siap digunakan. Lockheed Martin merancang pod ini untuk kebutuhan perawatan tingkat menengah yang relatif mahal.

Kategori :