Pesawat ini juga dilengkapi dengan infrastruktur domestik yang canggih untuk berbagi data dengan aman, serta kemampuan menggunakan amunisi pintar.
Dengan demikian, KAAN tidak hanya menjadi alat yang kuat dalam pertempuran, tetapi juga cerdas dan terhubung.
Proyek KAAN sendiri merupakan perjalanan panjang yang dimulai pada tahun 2018.
BACA JUGA:Mengubah Paradigma: Indonesia sebagai Pemain Utama dalam Industri Pertahanan ASEAN
BACA JUGA:Indonesia Minta Penundaan Program Pesawat AEW&C untuk Mendanai Frigat FREMM
Tahapan awalnya melibatkan desain konseptual yang kemudian berkembang menjadi tahap desain detail dan kualifikasi untuk MMU KAAN.
Setelah melewati serangkaian tahapan ini, KAAN akhirnya keluar dari hangar pada tahun 2023, dengan produksi tiga prototipe yang ditargetkan pada tahun 2026.
Meskipun awalnya jadwal pengiriman direncanakan hingga tahun 2033, TAI telah melakukan revisi yang signifikan.
BACA JUGA:Collins Elbit Vision Systems Memperkenalkan Sistem Tampilan Terpasang di Helm F-35 Gen III ke-3.000
BACA JUGA:Pasukan Khusus Jerman Siap dengan Senjata HK 437
Dengan perubahan ini, diharapkan KAAN akan siap untuk pengiriman ke Komando Angkatan Udara pada tahun 2028.
Perubahan ini mencerminkan komitmen TAI untuk mempercepat proses pengembangan dan pengiriman KAAN demi kepentingan pertahanan nasional.
KAAN bukan hanya sekadar pesawat tempur baru untuk Turki.
BACA JUGA:China Memperkenalkan Z-10ME: Helikopter Serang Terbaru dengan Teknologi Canggih
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Stealth Black Hawk: Kisah Rahasia di Balik Penyerbuan Osama bin Laden
Ini adalah bagian dari strategi lebih besar untuk mengurangi ketergantungan negara ini pada pesawat tempur asing dan memperkuat industri pertahanan domestik.