Komitmen Tim Presidium dan Masyarakat
Tim Presidium Provinsi Sumselbar, yang dipimpin oleh Wahisun Wais dan didukung oleh sejumlah tokoh masyarakat, seperti I Wayan Kocap, Bastarie Ibrahim, Andi Lala, Sumardiono, dan Kenny, telah berkomitmen untuk mengakselerasi proses pemekaran.
Melalui silaturahmi yang dilakukan dengan H. Ridwan Mukti, tim tersebut berhasil memperoleh dukungan tambahan untuk langkah-langkah yang akan diambil.
Langkah Konkret Menuju Pemekaran
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah meminta dukungan tertulis dari kepala daerah dan DPRD di wilayah yang tergabung dalam rencana pemekaran.
Meskipun pengesahan formal masih akan dilakukan di masa yang akan datang, dukungan konkret ini dianggap sebagai langkah awal yang penting.
Langkah ini sejalan dengan syarat pemekaran yang mensyaratkan dukungan dari minimal lima wilayah administratif, sedangkan Provinsi Sumsel Barat sudah mendapat dukungan dari dua kota dan empat kabupaten.
Dampak Positif Pemekaran Bagi Masyarakat
Dampak positif dari pemekaran ini sangatlah signifikan, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Selain itu, pemekaran ini juga diharapkan dapat memudahkan pelayanan pemerintah dan meningkatkan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.
Langkah Selanjutnya Menuju Pemekaran
Dalam waktu dekat, seluruh tokoh yang tergabung dalam Presidium Provinsi Sumsel Barat akan melakukan komunikasi langsung dengan Gubernur Sumsel untuk mempercepat proses pemekaran.
Komunikasi ini akan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dari Provinsi Sumsel Barat dan diprioritaskan untuk mencapai pemekaran sebelum pelaksanaan Pilpres 2024.
Pembentukan Provinsi Sumselbar Pemekaran Sumatera Selatan Menuai Dukungan Luas Dari Kabupaten Tetangga.
Pemekaran wilayah administratif di Indonesia senantiasa menjadi sorotan publik, karena membawa konsekuensi besar dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan.
Belakangan ini, wacana tentang pembentukan Provinsi Sumatera Selatan Barat (Sumselbar) telah mencuat dan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.