Banyak pihak, termasuk lembaga hak asasi manusia dan organisasi masyarakat sipil, mendesak agar dilakukan investigasi mendalam untuk memastikan bahwa tidak ada bentuk pengabaian yang terjadi.
Isu kesehatan di fasilitas pemasyarakatan sering kali menjadi masalah serius, mengingat kondisi yang sering kali padat dan fasilitas medis yang terbatas.
BACA JUGA: Respon Cepat Kemenkumham Sumsel Soal Meninggalnya Narapidana Lapas Merah Mata
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Kembali Gagalkan Penyelundupan Narkoba di Lapas Kelas II B Kayuangung
Banyak laporan mengungkapkan bahwa akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai di Rutan dan Lapas sering kali menjadi tantangan.
Kematian YI menambah daftar panjang masalah yang harus diatasi oleh pihak berwenang.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai langkah perbaikan perlu diimplementasikan.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Berikan Remisi Khusus Hari Anak Nasional kepada 94 Anak Binaan
BACA JUGA: Kadivmin Kemenkumham Sumsel Lakukan Koordinasi ke BKN VII Palembang
Ini termasuk peningkatan fasilitas medis di dalam Lapas/Rutan, pelatihan petugas dalam penanganan keadaan darurat medis, serta sistem monitoring kesehatan yang lebih baik.
Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur kesehatan dan keselamatan di semua fasilitas pemasyarakatan juga diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Ilham Djaya menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa reformasi dan perbaikan yang diperlukan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Pimpin Rapat Persiapan SKD Catar Poltekip dan Poltekim Tahun 2024
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Edukasi Pentingnya Pencegahan Pelanggaran Kekayaan Intelektual Bagi PTN
"Kami akan terus memantau dan mengevaluasi kondisi di Rutan dan Lapas untuk memastikan bahwa standar kesehatan dan keselamatan dipenuhi," katanya.
Kematian tahanan YI di Rutan Pakjo Palembang merupakan kejadian tragis yang menyoroti pentingnya perbaikan dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.