Selain itu, Bahlil juga harus mampu merangkul semua kelompok yang ada di dalam partai, termasuk mereka yang mungkin merasa tidak puas dengan terpilihnya dirinya sebagai Ketua Umum.
Strategi politik Golkar ke depan juga harus memperhitungkan dinamika politik nasional yang terus berubah.
Dalam konteks ini, penunjukan Jokowi sebagai Dewan Pembina bisa menjadi salah satu langkah strategis, meskipun juga memiliki risiko.
Bahlil harus mampu menjelaskan kepada publik dan kader Golkar bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan partai dan bangsa, bukan karena pertimbangan politik jangka pendek.
Masa Depan Golkar di Tengah Dinamika Politik Indonesia
Di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia, Golkar memiliki peluang besar untuk kembali menjadi kekuatan politik dominan di Indonesia.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, Bahlil harus mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar partai.
Penunjukan Jokowi sebagai Dewan Pembina, jika benar terjadi, akan menjadi salah satu keputusan terbesar yang diambil Bahlil sebagai Ketua Umum.
Ke depan, Golkar harus mampu memainkan peran strategis dalam politik nasional, baik dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran jika mereka terpilih, maupun dalam menjaga soliditas internal partai.
Dengan strategi yang tepat, Golkar bisa kembali menjadi partai yang dihormati dan diperhitungkan dalam politik Indonesia.