Optimalisasi Potensi Daerah
Setiap kabupaten yang tergabung dalam Provinsi Sumatera Tenggara memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda, mulai dari pertanian, perkebunan, pertambangan, hingga pariwisata.
Pemekaran ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi-potensi tersebut dengan lebih baik, sehingga daerah dapat lebih maju dan mandiri dalam mengembangkan ekonominya.
Penguatan Identitas dan Kedaerahan
Pembentukan provinsi baru juga bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat identitas kedaerahan yang selama ini mungkin terabaikan.
Kebudayaan lokal, adat istiadat, serta nilai-nilai tradisional bisa lebih diangkat dan dilestarikan dalam konteks pemerintahan daerah yang baru.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun banyak harapan yang disematkan pada pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara, wacana ini tentu tidak lepas dari tantangan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah:
Moratorium Pemekaran Daerah
Pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium pemekaran daerah hingga saat ini. Hal ini menjadi tantangan utama bagi daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dan membentuk provinsi atau kabupaten/kota baru.
Kebijakan ini diterapkan sebagai upaya pemerintah untuk mengevaluasi dan memperbaiki manajemen daerah otonomi yang sudah ada sebelum memberikan izin pemekaran baru.
Kesiapan Infrastruktur
Meskipun wilayah-wilayah yang diusulkan untuk membentuk Provinsi Sumatera Tenggara memiliki potensi alam dan ekonomi yang besar, kesiapan infrastruktur seperti jalan raya, fasilitas kesehatan, sekolah, serta jaringan transportasi publik masih perlu ditingkatkan agar bisa mendukung berdirinya provinsi baru ini.
Kapasitas Pemerintah Daerah
Pemekaran wilayah juga membutuhkan kesiapan dari sisi pemerintahan daerah.
Aparatur pemerintahan, baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, harus mampu beradaptasi dan menjalankan fungsi pemerintahan dengan baik di wilayah yang baru terbentuk.