PALPOS.ID - Lima Negara Termiskin di Asia Tenggara Menurut ADB: Apakah Indonesia Termasuk?.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020 memberikan dampak besar terhadap ekonomi global, terutama negara-negara di Asia Tenggara.
Sejumlah negara di kawasan ini mengalami peningkatan signifikan dalam kemiskinan ekstrem dan pengangguran.
Sebuah laporan dari Asian Development Bank (ADB) pada 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 4,7 juta orang di Asia Tenggara jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Program Bantu Ubak Segera Diluncurkan: Langkah Baru untuk Mengentaskan Kemiskinan di Muba!
BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih Nyatakan Dukung Kebijakan Pemprov Sumsel Entaskan Kemiskinan
Pandemi juga menyebabkan hilangnya 9,3 juta pekerjaan, terutama di sektor pekerja tidak terampil, ritel, ekonomi informal, serta usaha kecil tanpa digitalisasi.
Dampak Pandemi pada Kemiskinan di Asia Tenggara
Pandemi Covid-19 memicu krisis yang berdampak besar pada lapisan masyarakat miskin di Asia Tenggara.
Terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan ekonomi tanpa akses teknologi digital, terpukul sangat keras oleh situasi ini.
Para pekerja di sektor ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan pekerjaan mereka karena pembatasan mobilitas dan penurunan aktivitas ekonomi.
BACA JUGA:Membanggakan!! Pemkot Prabumulih Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Stunting dan Inflasi
BACA JUGA:Elman Optimis Garis Kemiskinan Kota Prabumulih Bisa Turun Hingga Satu Digit pada 2025
Sejalan dengan laporan ADB, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook edisi April 2024 juga memberikan pandangan menyeluruh mengenai dampak pandemi terhadap kondisi ekonomi di Asia Tenggara.
Laporan ini mengurutkan negara-negara berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita 2024 terendah, yang menjadi indikator penting dalam menilai tingkat kesejahteraan suatu negara.