Sejak masa kampanye hingga terpilih sebagai presiden, Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN.
Meski ada berbagai tantangan, ia optimis bahwa dalam 4-5 tahun ke depan, IKN Nusantara akan mulai berfungsi secara efektif sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia.
Tahap awal pembangunan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat, meskipun penyelesaian penuh proyek ini diperkirakan akan memakan waktu belasan hingga puluhan tahun.
"Saya optimis dalam 4-5 tahun ke depan, IKN sudah bisa berfungsi dengan baik. Namun kita harus realistis bahwa penyelesaian seluruh proyek membutuhkan waktu yang panjang," ungkap Prabowo dalam beberapa kesempatan.
Prabowo juga menekankan bahwa pembangunan IKN harus dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan berbagai aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Proyek ini tidak boleh dilakukan secara terburu-buru, tetapi harus direncanakan dengan matang agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bangsa dan negara.
Di bawah kepemimpinannya, pemerintah berencana untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik di kawasan IKN.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat serta mendorong pengembangan kawasan industri yang dapat menarik investor untuk berinvestasi di IKN.
Dampak Ekonomi dari Pembangunan IKN Nusantara
Pembangunan IKN Nusantara dipandang sebagai salah satu proyek strategis yang tidak hanya akan mengubah wajah Kalimantan Timur, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.
Perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, yang selama ini cenderung tertinggal dibandingkan wilayah barat.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah Kalimantan dan sekitarnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan konektivitas antar daerah di Indonesia.
Dengan pembangunan yang semakin merata, harapannya kesenjangan ekonomi antara wilayah barat dan timur Indonesia dapat dikurangi, sehingga pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dapat tercapai.
Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan mampu menciptakan kebijakan-kebijakan yang inovatif untuk mendukung pendanaan proyek tersebut tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggandeng mitra-mitra internasional untuk berinvestasi di berbagai sektor pembangunan di IKN, seperti infrastruktur, transportasi, perumahan, dan layanan publik lainnya.
Meskipun demikian, pembangunan IKN Nusantara juga menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan dampak lingkungan dan sosial.
Pemerintah harus memastikan bahwa pembangunan ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk perlindungan terhadap lingkungan alam dan masyarakat lokal.