PALPOS.ID - Harga Minyak Mentah Turun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global: Batu Bara, CPO, dan Nikel Terpengaruh.
Harga minyak mentah global anjlok lebih dari 1,5 persen pada perdagangan terbaru setelah data inflasi Tiongkok yang mengecewakan dan kurangnya kejelasan terkait rencana stimulus ekonomi Beijing.
Kondisi ini memicu kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi di masa mendatang.
Hal tersebut tak hanya berdampak pada minyak mentah, tetapi juga memengaruhi komoditas lainnya seperti batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), nikel, dan timah.
BACA JUGA:Harga Minyak Mentah Naik di Akhir Pekan: Harga Batu Bara Naik Tipis, Komoditas Lain Bervariasi
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Menguat: Dampak Badai Francine dan Penurunan Stok Minyak Mentah AS
Berbagai faktor global ini menciptakan ketidakpastian di pasar komoditas, memengaruhi harga dan permintaan secara keseluruhan.
Penurunan Harga Minyak Mentah Dunia
Pada perdagangan terakhir, harga minyak mentah Brent berjangka turun sebesar USD 1,26 atau 1,59 persen menjadi USD 77,78 per barel.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar USD 1,20 atau 1,59 persen, menjadi USD 74,36 per barel.
Penurunan ini disebabkan oleh faktor ekonomi global yang kurang kondusif, terutama setelah Tiongkok, konsumen energi terbesar dunia, melaporkan data inflasi yang lemah.
BACA JUGA:Sopir Grand Max Membawa Minyak Mentah yang Terbakar, diamankan
BACA JUGA:Sekuriti PHRZ 4 dan BKO TNI-Polri Berhasil Gagalkan Pencurian Minyak Mentah
Inflasi yang rendah di Tiongkok mencerminkan lemahnya permintaan domestik, yang mengkhawatirkan pasar global karena Tiongkok adalah penggerak utama permintaan minyak mentah.
Selain itu, ketidakpastian mengenai stimulus ekonomi Beijing memperburuk situasi ini.
Pasar berharap stimulus ekonomi dari pemerintah Tiongkok untuk memulihkan kondisi ekonomi negara tersebut, namun ketidakjelasan ini memicu volatilitas di pasar energi.