Mobil Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bantu Warga, Dari Antar Pasien Hingga Keperluan Sosial

Mobil operasional desa Pangkul dimanfaatkan untuk mengantar warga sakit dan kegiatan sosial-Foto:dokumen palpos-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Pemerintah Desa Pangkul, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, patut berbangga.
Mobil operasional desa yang dibeli melalui anggaran tahun 2024 lalu terbukti sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Kendaraan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi untuk mendukung kegiatan pemerintahan desa, tetapi juga menjadi “penolong” warga dalam berbagai keperluan, terutama saat ada warga yang sakit dan perlu segera diantar ke rumah sakit.
Mobil operasional yang digunakan berupa Toyota Rush hitam dengan stiker bertuliskan “Kendaraan Operasional Desa”.
BACA JUGA:Antisipasi Kejahatan Jalanan, Gelar Patroli Malam
BACA JUGA:Kepergok Curi Sawit PTPN IV Siang Hari
Setiap harinya, kendaraan ini selalu siaga di kantor desa, sehingga warga yang membutuhkan bisa langsung memanfaatkannya tanpa repot mencari kendaraan lain.
Pantauan di lapangan beberapa waktu lalu menunjukkan, mobil operasional tersebut kerap mondar-mandir dari kantor desa untuk mengantar warga sakit.
Beberapa kali, mobil tampak membawa pasien beserta keluarganya menuju rumah sakit di Kota Prabumulih.
Kehadiran mobil ini benar-benar meringankan beban warga, terutama yang kurang mampu dan kesulitan mencari kendaraan dengan cepat.
BACA JUGA:Ingatkan Siswa Waspada Hoaks dan Kenakalan Remaja
BACA JUGA:Polisi Bongkar Peredaran Sabu di Rumah Kontrakan
Salah seorang warga Desa Pangkul mengaku sangat terbantu dengan keberadaan mobil operasional desa tersebut.
Ia menceritakan pengalamannya saat harus mengantar anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit.
“Ini minjam mobil operasional desa untuk antar keluarga sakit ke rumah sakit.
Alhamdulillah, sangat membantu sekali, karena kalau sewa mobil sendiri biayanya lumayan mahal,” ujarnya.
BACA JUGA:Bubarkan Balap Liar, 5 Motor Diamankan
BACA JUGA:Blusukan ke Poskamling, Ajak Warga Cegah Kriminalitas
Warga lainnya juga menuturkan bahwa mobil ini tidak hanya digunakan untuk mengantar orang sakit.
Dalam berbagai kesempatan, masyarakat memanfaatkan kendaraan desa itu untuk kebutuhan lain, seperti acara lamaran pernikahan, keberangkatan umrah, maupun keperluan sosial kemasyarakatan lainnya.
“Kita bersyukur mobil bisa dipinjam. Pastinya harus dijaga dengan baik supaya tetap awet dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar warga lain yang ditemui wartawan.
Kehadiran mobil operasional desa ini disambut antusias masyarakat karena benar-benar dirasakan manfaatnya.
Banyak warga menyebut kebijakan pengadaan mobil tersebut adalah langkah tepat pemerintah desa dalam menggunakan anggaran desa.
Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH MM, menegaskan bahwa mobil operasional desa diperuntukkan bagi seluruh masyarakat, bukan kendaraan pribadi kepala desa.
Ia menyebut, sejak awal pengadaan, mobil itu sudah difungsikan sepenuhnya untuk kepentingan bersama.
“Semua warga bisa memakainya, apalagi untuk keperluan mendesak seperti keluarga sakit, acara kemasyarakatan, maupun kegiatan lainnya. Mobil ini memang untuk operasional desa, bukan mobil kades,” tegas Jakaria.
Jakaria menambahkan, agar mobil bisa digunakan secara maksimal, pihak desa bahkan menyiapkan sopir khusus dan memastikan kendaraan selalu dalam kondisi prima.
Bahan bakar mobil juga selalu terisi, sehingga ketika ada warga yang tiba-tiba membutuhkan, kendaraan bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu lama.
“Jadi kalau ada warga yang mendadak perlu, tinggal hubungi kami. Mobil sudah standby, sopir juga ada, dan bensin selalu diisi,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengapa tidak membeli mobil ambulans khusus, Jakaria mengaku bahwa para kepala desa lebih memilih mobil operasional karena fungsinya lebih fleksibel.
Menurutnya, jika desa membeli ambulans, penggunaannya akan terbatas hanya untuk mengantar pasien sakit atau jenazah.
“Kalau ambulans dipakai warga untuk keperluan lain, seperti ke tempat hajatan atau acara desa, tentu tidak etis.
Karena itu kami memilih mobil operasional, sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan,” jelasnya.
Jakaria yang juga merupakan Ketua DPC APDESI Kota Prabumulih juga menyebutkan bahwa mobil operasional desa hampir setiap hari dipakai warga.
Bahkan, ada kalanya jadwal penggunaan mobil cukup padat karena banyak warga yang membutuhkan dalam waktu berdekatan.
“Sejauh ini memang hampir tiap hari ada yang pakai. Baik itu antar orang sakit, acara keluarga, atau keperluan masyarakat lainnya. Jadi mobil ini memang benar-benar bermanfaat,” tambahnya.
Lebih lanjut Jakaria mengimbau kepada Masyarakat, agar ikut menjaga dan merawat kendaraan agar tetap awet. “Selama kita sama-sama menjaganya, mobil ini akan terus bermanfaat bagi warga.
Kita harap bisa awet sampai bertahun-tahun,” pungkas Jakaria. (abu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: