Batik Ecoprint Plaju Ulu : Hadirkan Karya Unik Ramah Lingkungan, Perpaduan antara Ilmu, Seni dan Alam

Kamis 31-10-2024,12:43 WIB
Reporter : Robby
Editor : Koer

Menurut Taufik, inovasi ini tidak hanya mencerminkan keberlanjutan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahan alami dalam industri fashion.

“Produk Ecoprint ini menunjukkan bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan alam dengan bijaksana. Selain menciptakan nilai estetika, penggunaan bahan-bahan alami membantu mengurangi dampak lingkungan dari industri tekstil yang sering kali berkontribusi pada polusi,” ungkap Taufik.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Himbau Warga Beli di Pangkalan Resmi Bukan Pengecer

BACA JUGA: Sukses di Sumatera: Pertamina Ajak UMK Binaan ke Ajang Bisnis dan Investasi Terbesar

Ia juga menekankan bahwa teknik Ecoprint yang digunakan oleh KWT Rosella Hijab dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya. “Ini adalah langkah positif dalam mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular di sektor UMKM.

Diharapkan, produk ini dapat menarik perhatian pasar yang lebih luas dan menjadi model bagi pengusaha lain dalam memproduksi barang yang ramah lingkungan.

Taufik berharap dukungan dari pemerintah dan pihak swasta untuk memperluas pemasaran produk Ecoprint.

“Dengan promosi yang tepat, produk seperti ini dapat berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan.

BACA JUGA:Pertamina Siap Amankan Pasokan Energi di Sumsel Jelang Idul Adha, Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman

BACA JUGA:SOP Ketat dan Edukasi Masyarakat: Pertamina Jamin Kualitas LPG 3 Kg

Sementara itu dari artikel hasil  penelitian yang ditulis Alima Rohmatul Hikmah dan Dian Retnasari dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diterbitkan journal UNY tahun 2020 berjudul Ecoprint sebagai Alternatif Peluang Usaha Fashion yang Ramah Lingkungan menyatakan, Industri tekstil merupakan salah satu penyumbang jumlah timbunan limbah yang cukup tinggi di dunia.

Salah satu limbah yang dihasilkan industri tekstil yaitu limbah cair yang berasal dari sisa zat pewarna sintetis yang mengandung beberapa kandungan zat kimia berbahaya.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah cair dari pewarna sintetis yaitu dengan beralih menggunakan pewarna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memberi warna tekstil adalah teknik Ecoprint. Teknik 

Ecoprint merupakan suatu proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Teknik Ecoprint memanfaatkan bahan-bahan dari bagian tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti daun, 

bunga, kulit batang, dll. Produk yang dihasilkan dari Ecoprint bisa menjadi peluang usaha karena Ecoprint memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi. 

Kategori :