BISNIS, PALPOS.ID-Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menegaskan komitmennya untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Sumatera Selatan.
Di tengah peningkatan aktivitas ekonomi dan kepadatan kendaraan pada sejumlah lembaga penyalur, Pertamina memastikan tidak ada kendala dalam pendistribusian BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal ini disampaikan oleh Tjahyo Nikko Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.
Menurut Tjahyo, meskipun terjadi lonjakan permintaan BBM dalam beberapa hari terakhir, khususnya jenis Biosolar dan Pertalite, Pertamina tetap dapat menjaga stabilitas pasokan BBM di SPBU-SPBU yang ada di wilayah tersebut.
Pihaknya juga terus memantau secara langsung kondisi di lapangan dan menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat ke depan.
BACA JUGA:PT Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga BBM Non Subsidi pada November 2024, Pertamax Tetap
BACA JUGA:Pertamina dan Dinas Perdagangan Sumsel Gelar Sidak di Pagaralam, Pastikan LPG Subsidi Tepat Sasaran
Komitmen ini sangat penting guna mengantisipasi potensi kelangkaan yang dapat mengganggu kegiatan masyarakat yang bergantung pada pasokan BBM.
"Saat ini memang tengah terjadi peningkatan aktivitas dan kepadatan di beberapa lembaga penyalur, namun Pertamina memastikan tidak ada kendala dalam pendistribusian BBM ke SPBU. Kami tetap berupaya untuk menjaga kelancaran distribusi BBM, dan masyarakat dapat terus memperoleh pasokan yang diperlukan," ujar Tjahyo Nikko Indrawan dalam keterangan persnya, Kamis (14/11).
Data Konsumsi BBM Harian di Sumatera Selatan, untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai konsumsi BBM di wilayah Sumbagsel, Tjahyo mengungkapkan data konsumsi harian BBM pada bulan November 2024.
Rata-rata konsumsi harian BBM jenis Biosolar di Sumatera Selatan tercatat sekitar 1.660 Kilo Liter (KL) per hari, sedangkan untuk jenis Pertalite mencapai sekitar 1.984 KL per hari.
Data ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap kedua jenis BBM tersebut, yang umumnya digunakan oleh kendaraan roda empat, angkutan umum, dan sektor industri.
BACA JUGA:Curhat Supir Taksi Online: Penyesalan Terlambat Gunakan MY Pertamina
BACA JUGA:Komitmen Wujudkan Energi Berkeadilan, Pertamina Resmikan BBM Satu Harga di Wilayah Sumbagsel
Peningkatan konsumsi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang mulai kembali stabil setelah pandemi, serta meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang akhir tahun, yang sering kali diiringi dengan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi.