Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima bantuan, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan meningkatnya jumlah usaha kecil yang dijalankan oleh penyandang disabilitas dan orang tua anak stunting,
Diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian lokal.
BACA JUGA:Tok !! DPRD Kota Prabumulih Sahkan APBD 2025 Rp1,072 Triliun
“Ketika mereka mandiri secara ekonomi, maka secara tidak langsung mereka juga berkontribusi terhadap pembangunan daerah,” ungkap Sanjay.
Dengan cara ini, upaya untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup dapat berjalan secara berkesinambungan.
Lebih lanjut Sanjay Yunus menuturkan, Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih berencana untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap program ini.
Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang diharapkan.
BACA JUGA:Komitmen Dalam Pemberantasan Korupsi, Kejari Prabumulih Bangun Kesadaran Anti-Korupsi Sejak Dini
BACA JUGA:Gerbang Selamat Datang yang Roboh Tak Kunjung Dibangun, Pj Wako Prabumulih: Sudah Ada Kesepakatan
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan para peserta program. Jika diperlukan,
Kami juga akan memberikan dukungan tambahan untuk memastikan keberhasilan mereka,” kata Sanjay.
Ketika ditanya bantuan apa yang diberikan, Sanjay menuturkan, bantuan yang diberikan yakni 16 mesin jahit listrik bagi penyandang disabilitas dan 16 paket oven,
Bagi peserta pelatihan membuat roti dan kue bagi peserta pelatihan dari Orang tua anak-anak penderita Stunting.
"Untuk pelatihannya sudah dilaksanakan beberapa bulan lalu," pungkasnya.