PALPOS.ID - Kuliner Indonesia dikenal kaya akan pengaruh budaya dari berbagai negara, termasuk Belanda, China, Arab, dan India.
Salah satu camilan yang mendapat adaptasi lokal dan menjadi favorit masyarakat Indonesia adalah risol mayo.
Kudapan ini merupakan variasi modern dari risoles, yang pada awalnya diperkenalkan oleh bangsa Belanda selama masa kolonial.
Meskipun akar sejarah risoles berasal dari Prancis dengan nama rissole, masyarakat Indonesia telah mengembangkan dan memodifikasi resepnya agar lebih sesuai dengan selera lokal.
BACA JUGA:Kue Semprong Kue Khas Tradisional yang Terus Memikat Hati
BACA JUGA:Mini Brownies Kue Lezat yang Jadi Favorit Semua Kalangan
Salah satu varian yang paling populer saat ini adalah risol mayo, yang memiliki tekstur kulit lebih tebal dan kenyal, serta berisi campuran mayones, telur, daging ayam, atau udang.
Artikel ini akan membahas asal-usul risol mayo, proses adaptasinya di Indonesia, keunikan cita rasanya, hingga perkembangannya di industri kuliner modern.
Asal-Usul Risoles: Dari Prancis ke Nusantara
Sejarah risoles dapat ditelusuri hingga ke Prancis. Kata rissole berasal dari bahasa Latin russum, yang berarti "merah" atau "cokelat", mengacu pada warna keemasan setelah digoreng.
BACA JUGA:Keunikan dan Kelezatan Strawberry Cookies: Cemilan Manis yang Memikat Hati
BACA JUGA:Nutella Cookies Keajaiban Rasa yang Menggoda Selera
Awalnya, risoles dibuat sebagai makanan ringan berbentuk segitiga atau setengah lingkaran, dengan isian daging cincang yang dibungkus adonan tipis, lalu digoreng.
Pada abad ke-19, Belanda mengadopsi hidangan ini dan membawanya ke Indonesia. Selama masa kolonial, risoles menjadi bagian dari menu hidangan bergaya Eropa yang biasa disajikan di acara-acara resmi dan restoran elite.
Namun, seiring waktu, masyarakat Indonesia mulai mengadaptasi resepnya dengan bahan-bahan lokal.