Di media sosial, khususnya Instagram dan TikTok, banyak akun kuliner yang membagikan resep dan proses pembuatannya, lengkap dengan lapisan demi lapisan yang terlihat cantik dan menggoda.
Salah satu toko kue yang sukses mempopulerkan varian ini adalah Dapoer Njonja, sebuah usaha rumahan di Yogyakarta yang kini telah berkembang pesat berkat varian lapis legit gula merahnya.
Menurut pendiri Dapoer Njonja, Wulan Andriyani, permintaan untuk lapis legit gula merah melonjak hingga tiga kali lipat selama momen Natal dan Tahun Baru 2024 lalu.
“Awalnya kami hanya coba-coba, karena banyak pelanggan yang minta versi yang lebih ‘Indonesia banget’.
Setelah kami coba menggunakan gula kelapa dari Kulon Progo, hasilnya luar biasa—teksturnya tetap lembut, tapi aromanya lebih harum dan rasanya lebih dalam,” cerita Wulan.
Kini, Dapoer Njonja rutin memproduksi hingga 150 loyang lapis legit gula merah setiap minggu, dengan pelanggan yang datang dari berbagai kota, bahkan hingga luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.
Meski hasil akhirnya menggoda, proses pembuatan lapis legit—apalagi yang menggunakan gula merah—tidak bisa dibilang mudah.
Butuh ketelatenan, kesabaran, dan teknik khusus agar setiap lapisan matang sempurna dan tidak gosong.
“Gula merah punya titik karamelisasi yang lebih rendah dari gula pasir. Jadi panas oven harus betul-betul dijaga agar tidak membuat lapisan menjadi pahit,” jelas Chef Ratna.
“Selain itu, pemilihan gula juga penting. Gula kelapa yang masih mengandung serat dan belum terlalu disaring memberikan rasa yang lebih otentik.”
Banyak pembuat kue juga memilih untuk memadukan gula merah dengan sedikit gula kastor untuk menyeimbangkan rasa dan mencegah tekstur yang terlalu padat.
Lapis legit gula merah tidak hanya menarik bagi konsumen dalam negeri, tetapi juga mulai dilirik sebagai produk ekspor unggulan.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahkan telah memasukkan varian ini dalam daftar makanan yang dipromosikan dalam ajang kuliner internasional.
“Produk seperti ini memiliki daya tarik tinggi karena menggabungkan tradisi dan nilai lokal.
Jika dikemas dengan baik, ini bisa menjadi oleh-oleh khas yang merepresentasikan kekayaan rasa Indonesia,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam konferensi pers awal tahun ini.
Dengan semakin meningkatnya minat terhadap makanan tradisional berbasis bahan lokal, lapis legit gula merah diyakini memiliki masa depan cerah.