"Awalnya cuma iseng jualan untuk teman-teman kantor, tapi ternyata banyak yang suka. Sekarang malah pesanan datang dari luar kota juga.
BACA JUGA:Ayam Gulung Nori, Inovasi Cita Rasa Nusantara dan Jepang yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Kue Apem : Makanan Tradisional dengan Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu
Yang paling dicari itu varian bumbu rujaknya, karena rasanya khas banget dan bikin nagih," ungkap Laila saat ditemui di dapur produksinya di daerah Antapani.
Bumbu rujak yang digunakan dalam sajian ini biasanya terbuat dari campuran gula merah, cabai rawit, garam, sedikit asam jawa, dan kadang ditambah kacang tanah sangrai. Proses pembuatannya sederhana, namun rasa yang dihasilkan sangat kaya dan kuat.
Kombinasi rasa ini menjadi daya tarik utama yang membedakan cireng bumbu rujak dari jenis gorengan lainnya.
Menurut Deden Sudrajat, dosen kuliner tradisional dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), keunikan bumbu rujak inilah yang membuat cireng tetap relevan di tengah persaingan camilan modern.
"Cireng itu punya tekstur yang khas dan fleksibel untuk dikombinasikan.
Ketika dipadukan dengan bumbu rujak, ada semacam 'kejutan rasa' yang membuatnya tidak cepat membosankan.
Ini alasan kenapa dia bisa menembus pasar anak muda, bahkan bisa dibawa ke level industri makanan beku," jelasnya.
Kini, cireng bumbu rujak tak hanya dijual di gerobak pinggir jalan atau di sekolah-sekolah.
Sejumlah brand makanan beku lokal bahkan sudah memproduksinya dalam kemasan instan yang bisa disimpan di freezer dan digoreng kapan saja di rumah.
Inovasi ini membuat cireng semakin mudah diakses dan dinikmati oleh konsumen dari berbagai lapisan masyarakat.
Salah satunya adalah brand "Cirenak Rasa" asal Cimahi yang berhasil menembus pasar swalayan dan minimarket.
Mereka mengemas cireng dalam bentuk beku lengkap dengan sachet bumbu rujak, membuatnya menjadi camilan siap saji yang praktis.
"Kita ingin membawa cireng naik kelas, bukan hanya sebagai jajanan kampung, tapi juga sebagai produk nasional yang bisa bersaing secara kualitas dan branding," ujar Rizky Pratama, co-founder Cirenak Rasa.