PALPOS.ID – Di tengah gempuran kuliner modern dan tren makanan kekinian yang silih berganti, bakso cuanki tetap berdiri kokoh sebagai salah satu makanan legendaris yang tak lekang oleh waktu.
Dikenal sebagai kudapan hangat yang murah meriah dan menggugah selera, bakso cuanki kini tidak hanya jadi primadona di kota asalnya, Bandung, tapi juga telah menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia.
Asal Usul Nama "Cuanki"
Nama "cuanki" sendiri punya cerita unik. Banyak yang percaya bahwa istilah ini berasal dari singkatan "cari uang jalan kaki", merujuk pada para penjual yang dulunya menjajakan bakso ini dengan cara keliling kampung sambil memikul gerobak kecil.
BACA JUGA:Piscok jajanan tradisional yang tak pernah kehilangan peminat
BACA JUGA:Jasuke : Menyajikan Keunikan Rasa dan Kelezatan yang Menggugah Selera
Kini, meskipun banyak penjual yang sudah menetap di kios atau menggunakan gerobak dorong modern, semangat kerja keras dan kedekatan dengan pelanggan masih melekat erat pada setiap mangkuk bakso cuanki yang disajikan.
Isi yang Kaya, Harga Bersahabat
Satu porsi bakso cuanki biasanya terdiri dari campuran bakso halus, siomay kukus, tahu isi, dan pangsit goreng, semuanya disiram kuah kaldu bening yang gurih dan harum.
Beberapa penjual juga menambahkan bakso goreng atau cuanki basah dengan isian spesial seperti daging cincang atau telur puyuh.
BACA JUGA:SOP Jando, Kuliner Khas yang Menggoda Lidah dan Sarat Makna Budaya
BACA JUGA:Kreasi Kuliner Kekinian : Cireng Isi Ayam Suwir Jadi Primadona Baru di Kalangan Pecinta Camilan
Dengan harga berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000, bakso cuanki menawarkan nilai yang luar biasa dalam setiap porsinya.
Salah satu pelanggan setia, Rina (29), mengaku sudah mengonsumsi cuanki sejak masih sekolah dasar.
"Rasanya nggak pernah berubah.