Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga memberikan pelatihan digital marketing dan sertifikasi halal kepada para pelaku usaha rempeyek agar produk mereka lebih siap menghadapi pasar internasional.
Meski rempeyek terus mengalami inovasi, para pelestari kuliner tradisional mengingatkan pentingnya menjaga resep dan cara pembuatan asli agar nilai budaya tetap lestari.
Festival kuliner tradisional yang rutin digelar di berbagai daerah menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan kembali rempeyek kepada generasi muda.
“Rempeyek adalah warisan nenek moyang. Jangan sampai hanya karena ingin modern, kita melupakan rasa aslinya,” ujar Chef Wulan Ayu, pemerhati kuliner Nusantara.
Dengan kekayaan rasa, nilai budaya, dan potensi ekonomi yang dimilikinya, rempeyek membuktikan bahwa camilan tradisional pun bisa tetap eksis di era modern.
Dari warung kecil hingga etalase ekspor, renyahnya rempeyek terus menggema sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Indonesia.*