Masyarakat di wilayah timur Alor, khususnya yang tinggal di kecamatan-kecamatan seperti Pureman, Alor Timur, dan Alor Timur Laut, harus menempuh perjalanan panjang dan sulit untuk mengakses pusat pemerintahan di Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor.
Infrastruktur jalan yang belum memadai, medan berbukit, dan transportasi terbatas menjadi tantangan utama.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah NTT: Aspirasi Pembentukan Calon Kabupaten Riung Menunggu Pencabutan Moratorium DOB
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah NTT: Calon Kabupaten Manggarai Utara Semakin Tak Terbendung
Pembangunan yang Belum Merata
Sejumlah kecamatan di wilayah timur Alor masih belum tersentuh pembangunan secara optimal.
Akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dinilai timpang dibanding wilayah barat Alor.
Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya
Alor Timur kaya akan potensi perikanan, pertanian, dan ekowisata.
Kawasan pesisir dan lautnya sangat menjanjikan untuk pengembangan budidaya laut dan pariwisata bahari.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah NTT: Aspirasi Pembentukan Kabupaten Manggarai Barat Daya Semakin Nyaring
Selain itu, kekayaan budaya dan bahasa lokal di wilayah ini menjadi identitas kuat yang mendukung kemandirian administratif.
Dukungan Tokoh Lokal
Dukungan penuh dari para tokoh adat, pemuka agama, dan tokoh masyarakat menjadi kekuatan moral yang terus menggerakkan semangat perjuangan DOB.
Waisika, Sang Calon Pusat Pemerintahan Baru