Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri

Kamis 08-05-2025,14:18 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri.

Upaya memperkuat ketahanan hayati nasional kembali disuarakan oleh Kepala Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel), Sri Endah Ekandari. 

Dalam sebuah orasi ilmiah yang disampaikan di hadapan sivitas akademika Universitas Sriwijaya, Selasa (06/05/2025), Sri Endah menegaskan bahwa sistem biosekuriti nasional hanya dapat berjalan optimal apabila terdapat kolaborasi erat antara lembaga pemerintah, dunia akademik, dan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-48 Program Studi (Prodi) Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. 

BACA JUGA:Melalui Program Praktisi Mengajar di Unsri, Barantin Sumsel Perkuat Wawasan Perkarantinaan Generasi Muda

BACA JUGA:Barantin Gandeng Unsri Jalin Kerja Sama Iptek Bidang Karantina: Dorong SDM Unggul dan Riset Berkualitas

Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Sri Endah bukan hanya sekadar paparan akademik, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara Karantina Sumsel dan kalangan akademisi dalam menghadapi tantangan biosekuriti nasional.

Dalam pidatonya, Sri Endah menekankan bahwa fungsi karantina jauh lebih luas dari sekadar pemeriksaan dokumen atau pengecekan fisik terhadap komoditas yang keluar-masuk wilayah Indonesia. 

Ia menyebutkan bahwa karantina merupakan benteng utama negara dalam mencegah masuknya hama dan penyakit yang berpotensi merusak sektor pertanian, perikanan, dan lingkungan hidup.

"Karantina adalah garda depan dalam sistem biosekuriti nasional. Fungsi ini membutuhkan dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk kalangan perguruan tinggi seperti Universitas Sriwijaya," tegasnya di hadapan para dosen dan mahasiswa.

BACA JUGA:Karantina Sumsel Gelar Operasi Patuh Karantina Untuk Kelancaran Arus Mudik Idulfitri 2025

BACA JUGA:Jaga Kelancaran Arus Mudik dan Idulfitri, Karantina Sumsel Gelar Operasi Patuh Karantina

Menurut Sri Endah, di era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, mobilitas barang dan manusia yang tinggi membuat risiko penyebaran hama dan penyakit eksotik semakin besar. 

Oleh karena itu, sistem karantina harus adaptif dan responsif, serta didukung oleh riset ilmiah dan teknologi mutakhir.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Endah juga mengungkapkan bahwa pada 25 Maret 2025, Badan Karantina Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sriwijaya. 

Kategori :