Bahasa, tradisi, pakaian adat, hingga kuliner memiliki ciri khas yang tidak ditemukan di wilayah Priangan.
“Cirebon bukan Jawa, bukan Sunda. Kami adalah Cirebon,” ungkap salah satu budayawan lokal yang menekankan pentingnya pengakuan terhadap identitas kultural Cirebon.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kota Kertajati Berbasis Kawasan Bandara Internasional Jawa Barat
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kota Cipanas Calon Pusat Pariwisata dan Ekonomi Mandiri
Dengan kekayaan sejarah ini, pembentukan Provinsi Cirebon juga dianggap penting untuk pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari provinsi induk.
Wilayah Administratif Calon Provinsi Cirebon
Calon provinsi baru ini disebut-sebut akan menggabungkan lima daerah administratif:
Kota Cirebon: Kota pelabuhan yang sejak lama dikenal sebagai pusat perdagangan dan budaya.
Kabupaten Cirebon: Wilayah penyangga kota dengan potensi pertanian, perikanan, dan industri.
Kabupaten Majalengka: Kawasan pegunungan yang kini berkembang pesat dengan adanya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Kabupaten Indramayu: Daerah kaya migas dan hasil laut yang juga menjadi pusat lumbung pangan nasional.
Kabupaten Kuningan: Wilayah pegunungan yang potensial di sektor pariwisata dan pertanian organik.
Dengan konfigurasi ini, Provinsi Cirebon akan memiliki kombinasi potensi ekonomi dari sektor agrikultur, perikanan, perdagangan, dan pariwisata.
Potensi Ekonomi yang Menjanjikan
1. Perdagangan dan Logistik
Sebagai kota pelabuhan, Cirebon telah lama menjadi simpul perdagangan strategis.