Pelabuhan Cirebon yang dikelola oleh PT Pelindo berfungsi sebagai pintu ekspor-impor barang, khususnya semen, gula, beras, dan hasil bumi lainnya.
Dalam skala regional, Cirebon menjadi penghubung utama antara Jawa Tengah bagian barat dan Jawa Barat bagian timur.
Peningkatan infrastruktur, seperti jalan tol Cipali dan jalur rel kereta cepat di masa depan, membuat kawasan ini semakin terintegrasi dengan pusat-pusat ekonomi nasional.
2. Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon memiliki garis pantai yang panjang serta basis nelayan yang kuat.
Hasil tangkapan laut seperti udang, cumi, dan ikan segar menjadi komoditas unggulan.
Dengan pengelolaan yang lebih fokus melalui pemerintahan provinsi sendiri, sektor ini diyakini bisa dikembangkan lebih jauh melalui pembangunan pelabuhan perikanan, cold storage, dan sistem logistik rantai dingin (cold chain).
3. Pariwisata Sejarah dan Alam
Warisan budaya keraton, situs sejarah Islam, seni batik, dan tradisi khas Cirebon bisa menjadi magnet wisata sejarah dan religi.
Di sisi lain, Kuningan dan Majalengka menawarkan wisata alam yang sejuk, air terjun, hutan tropis, dan gunung-gunung yang cocok untuk pengembangan ekowisata dan agroforestry.
Bandara Internasional Kertajati juga bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk wisatawan domestik dan internasional ke Provinsi Cirebon di masa depan.
4. Pertanian dan Perkebunan
Majalengka dan Kuningan dikenal sebagai lumbung hortikultura.
Berbagai komoditas seperti mangga gedong gincu, padi, sayuran, dan buah tropis tumbuh subur di wilayah ini.
Dengan skema distribusi yang diperkuat oleh kebijakan provinsi sendiri, ketahanan pangan dan ekspor produk pertanian bisa ditingkatkan.
Meskipun dukungan terhadap pemekaran ini besar, beberapa tantangan tetap ada.