Kehadiran restoran-restoran bertema Meksiko, food truck, dan bazar kuliner internasional menjadi media yang memperkenalkan tacos ke lidah lokal.
BACA JUGA:Pisang Goreng, Camilan Sederhana yang Menyatukan Generasi
BACA JUGA:Semur Telur : Hidangan Tradisional yang Selalu Dirindukan
Di Jakarta, Bandung, Bali, hingga Surabaya, semakin banyak restoran yang menawarkan tacos sebagai salah satu menu andalan mereka.
Menurut Chef Rio Prasetyo, salah satu chef yang dikenal memperkenalkan kuliner Amerika Latin di Jakarta, tacos sangat fleksibel dan mudah dikreasikan.
"Orang Indonesia sebenarnya sangat cocok dengan tacos. Kita sudah terbiasa makan makanan dengan bumbu kaya seperti sambal, rendang, atau sate. Nah, tacos juga punya elemen itu: ada daging berbumbu, saus pedas, dan sayur segar."
Chef Rio bahkan menyebut bahwa variasi lokal tacos mulai bermunculan.
Beberapa kreasi lokal yang cukup populer antara lain taco rendang, taco ayam geprek, hingga taco tempe sambal matah.
Hal ini menunjukkan bahwa tacos mampu beradaptasi dengan selera lokal tanpa kehilangan identitas aslinya.
Namun lebih dari sekadar makanan, tacos juga menjadi simbol identitas budaya Meksiko.
Di negara asalnya, tacos bukan hanya sekadar hidangan sehari-hari, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial.
Di sana, "taquerías" atau kios penjual tacos adalah tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai latar belakang, mulai dari pekerja kantor, mahasiswa, hingga wisatawan.
UNESCO bahkan telah menetapkan kuliner tradisional Meksiko, termasuk tacos, sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 2010.
Hal ini memperkuat posisi tacos sebagai bagian penting dari kebudayaan dunia.
Menurut Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, María de los Ángeles Moreno, tacos adalah cara terbaik untuk mengenal Meksiko.
"Lewat satu gigitan tacos, Anda bisa merasakan sejarah, tradisi, dan jiwa Meksiko. Kami senang melihat bagaimana tacos juga dicintai di Indonesia."