Bodinya mengotak tegas dengan garis desain yang sederhana namun kokoh.
BACA JUGA:Yamaha NMAX Turbo vs Honda PCX 160: Duel Skutik Premium, Siapa Jawaranya?
BACA JUGA:Komparasi Honda Scoopy vs Yamaha Fazzio 2025: Mana Skutik Retro Terbaik?
Bonnet yang panjang, fender mengotak, dan jarak antar roda yang cukup tinggi menunjukkan bahwa mobil ini memang dirancang untuk menaklukkan medan sulit, bukan sekadar mejeng di pusat perbelanjaan.
Kelebihan lain dari desainnya adalah ground clearance yang tinggi dan sudut approach-departure yang agresif—dua hal yang sangat penting untuk mobil off-road.
Velg kaleng yang dibalut ban tebal berprofil kasar juga semakin mempertegas karakternya sebagai kendaraan siap tempur di segala medan.
Interior: Sederhana, Tapi Siap Tempur
Masuk ke dalam kabin Taft GT 2.8 4x4, Anda tidak akan menemukan layar sentuh, head unit canggih, atau AC digital.
Tapi Anda akan merasakan atmosfer ketangguhan dari dashboard minimalis yang dirancang dengan satu misi: efisiensi dan ketahanan.
Joknya mungkin terlihat sederhana, tapi dirancang agar nyaman meski dikendarai berjam-jam di jalanan rusak atau trek berbatu.
Panel instrumen menghadirkan analog meter yang sangat mudah dibaca.
Tidak ada gangguan digital atau sensor yang bisa ngambek di medan berat.
Tombol-tombol pengatur hanya yang benar-benar esensial, seperti pengatur blower, tuas transfer case 4x4, dan kontrol lampu.
Performa Mesin Diesel 2.8L: Kekuatan Sejati di Balik Simplicity
Salah satu kekuatan utama dari Daihatsu Taft GT Diesel 1988 ada pada jantung mekanisnya.
Mobil ini dibekali mesin diesel 2.8 liter berkode DL atau DL42 yang naturally aspirated (tanpa turbo).