Bahkan kini muncul variasi “Tahu Jeletot Frozen” yang bisa dimasak sendiri di rumah.
Strategi pemasaran digital melalui media sosial, TikTok, dan aplikasi pesan antar makanan juga memperluas jangkauan pasar.
Banyak penjual yang menggunakan tren video "mukbang pedas" untuk menarik minat pembeli.
“Konten video orang yang kepedasan saat makan tahu jeletot justru bikin penasaran.
Itu jadi promosi gratis buat kami,” kata Yuni Kartika, penjual Tahu Jeletot di Bandung yang sudah berjualan selama lima tahun terakhir.
Meski peluangnya besar, usaha tahu jeletot juga memiliki tantangan.
Mulai dari persaingan yang ketat, fluktuasi harga bahan baku seperti tahu dan cabai, hingga ketergantungan pada lokasi strategis.
Namun dengan inovasi berkelanjutan dan strategi pemasaran yang tepat, prospek bisnis ini tetap cerah.
Tahu Jeletot bukan hanya makanan ringan, tapi juga bagian dari kreativitas kuliner lokal yang mampu bersaing di tengah gempuran makanan cepat saji asing.
Kombinasi rasa lokal, harga merakyat, dan semangat kewirausahaan menjadi resep suksesnya di hati masyarakat Indonesia.